STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia mengalami lonjakan mengejutkan pada penutupan perdagangan Jumat, (23/8/2024) waktu setempat atau Sabtu pagi (24/8/2024) WIB. Peningkatan ini mengikuti sinyal pemangkasan suku bunga dari Ketua Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell.
Mengutip CNBC International, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober meroket 2,49% atau US$1,82, menjadi US$74,83 per barel, di New York Mercantile Exchange. Namun, meski mengalami kenaikan harian yang signifikan, harga minyak mentah AS tetap mencatatkan penurunan mingguan sebesar 2,4%.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober melesat 2,33% atau US$1,80, mencapai US$79,02 per barel, di London ICE Futures Exchange. Sayangnya, Brent juga mengalami penurunan sebesar 0,83% selama pekan lalu.
Kenaikan harga minyak pada hari Jumat didorong oleh harapan bahwa pemangkasan suku bunga The Fed akan merangsang pertumbuhan ekonomi global, dan pada gilirannya meningkatkan permintaan minyak. Powell menyatakan bahwa “waktunya telah tiba untuk menyesuaikan kebijakan,” seiring dengan menurunnya inflasi.
Namun, meski harga minyak meningkat pada hari tersebut, pasar masih dibebani oleh kekhawatiran permintaan yang melambat dari China. Sebagai konsumen minyak terbesar di dunia, China mengalami penurunan permintaan akibat pertumbuhan penjualan kendaraan listrik dan perlambatan ekonomi yang lebih luas.
Kekhawatiran tentang permintaan minyak yang melemah di China telah menjadi fokus utama pasar, mengalahkan dampak ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Meskipun sempat ada spekulasi mengenai kemungkinan balasan dari Iran terhadap Israel terkait pembunuhan seorang pemimpin Hamas, ancaman tersebut tidak terjadi. Ini membuat risiko geopolitik semakin mereda.
Helima Croft, Kepala Strategi Komoditas Global di RBC Capital Markets, mengatakan bahwa “risiko geopolitik benar-benar menguap dari pasar.” Dia juga menambahkan bahwa kekhawatiran mengenai permintaan minyak dari China dan prospek ekonomi global telah membebani pasar minyak.