STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia melonjak 1% dan mencatat rekor tertinggi pada penutupan perdagangan hari Selasa (24/9/2024) waktu setempat atau Rabu pagi (25/9/2024) WIB. Ini didorong oleh ketegangan yang meningkat di Timur Tengah dan spekulasi pemangkasan suku bunga lebih lanjut di AS.
Mengutip CNBC International, harga emas spot naik 1.1% dan menyentuh level US$2.656,38 per ounce, mencetak rekor baru setelah sebelumnya mencapai US$2.654,96.
Tidak hanya emas spot, kontrak emas berjangka AS juga ikut melonjak 1%, ditutup pada harga US$2.680,00. Sejak awal tahun 2024, harga emas sudah naik sekitar 28%. Menurut Bob Haberkorn, Senior Market Strategist di RJO Futures, kenaikan ini disebabkan oleh “pelarian ke aset aman karena ketakutan akan potensi perang besar di Timur Tengah, khususnya terkait tindakan Iran.” Ia bahkan memprediksi bahwa harga emas bisa melampaui US$2.700 pada akhir pekan jika situasi terus memanas.
Ketegangan terbaru di Timur Tengah dipicu oleh serangan Israel terhadap target Hezbollah di Lebanon Selatan. Eskalasi ini membuat para investor semakin memburu emas sebagai aset aman di tengah ketidakpastian geopolitik yang kian mengkhawatirkan.
Selain konflik di Timur Tengah, kebijakan pelonggaran moneter oleh Federal Reserve AS turut mendorong lonjakan harga emas. Pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin pekan lalu membuat biaya peluang untuk memegang emas, yang tidak memberikan imbal hasil, menjadi lebih rendah. Chicago Fed President, Austan Goolsbee, bahkan mengatakan bahwa lebih banyak pemangkasan suku bunga mungkin akan terjadi pada tahun depan.
Para investor juga tengah menunggu komentar dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell serta data inflasi AS yang akan dirilis akhir pekan ini. Di sisi lain, stimulus besar yang dikeluarkan oleh Bank Sentral China, sebagai salah satu konsumen emas terbesar di dunia, turut mempengaruhi pasar.
Selain emas, logam mulia lainnya juga ikut mencatatkan kenaikan. Harga perak melonjak 4.8% menjadi US$32,14 per ounce, platinum naik 3.1% ke US$985,95, dan palladium meningkat 1.6% menjadi US$1.057,93.
Bank-bank besar memprediksi bahwa harga emas akan terus naik hingga 2025. Prediksi ini didukung oleh aliran dana besar ke exchange-traded funds (ETF) serta ekspektasi lebih lanjut mengenai pemangkasan suku bunga dari berbagai bank sentral global.Wall Street Melejit! Nvidia dan Saham Tiongkok Bikin Investor Panen Cuan