Kamis, Agustus 7, 2025
31 C
Jakarta

Wall Street Bangkit, Tesla Melejit 22%, S&P 500 Naik Lagi!

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Setelah tiga hari berturut-turut mengalami penurunan, Wall Street akhirnya bangkit pada penutupan perdagangan hari Kamis (24/10/2024) waktu setempat atau Jumat pagi (25/10/2024) WIB.

Mengutip CNBC International, Indeks S&P 500 (SPX) berhasil naik 12,44 poin atau 0,21%, menutup perdagangan di 5.809,86. Ini adalah kenaikan pertama minggu ini, memberi secercah harapan bagi para investor. Indeks komposit Nasdaq (IXIC) juga naik tajam, bertambah 138,83 poin atau 0,76% dan berakhir di 18.415,49. Namun, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, AS turun 140,59 poin atau 0,33%, dan ditutup di 42.374,36. Ini memperpanjang tren penurunan Dow Jones menjadi empat hari berturut-turut.

Saham Tesla menjadi sorotan. Produsen mobil listrik ini melejit hampir 22% setelah laporan keuangan kuartal ketiganya melampaui ekspektasi analis. Ini adalah kenaikan terbaik Tesla sejak 2013.

Selain Tesla, saham Molina Healthcare juga naik signifikan sebesar 17,7%, setelah mencatatkan pendapatan dan laba yang melampaui perkiraan. Whirlpool dan UPS juga meraih keuntungan setelah merilis laporan keuangan yang positif.

Namun, IBM menjadi salah satu penyebab turunnya Dow Jones. Saham IBM merosot lebih dari 6% setelah pendapatan dari sektor konsultan mereka tidak mencapai ekspektasi analis. Boeing juga turun 1,2% setelah pekerjanya menolak kontrak kerja baru.

Saat ini, sekitar 160 perusahaan di S&P 500 telah melaporkan hasil kuartalan mereka. Meski begitu, pertumbuhan laba secara keseluruhan masih mengecewakan. Berdasarkan data FactSet, pertumbuhan laba S&P 500 diperkirakan hanya 3,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, lebih rendah dari prediksi awal.

Imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun juga turun setelah sebelumnya mencapai level tertinggi dalam tiga bulan di 4,25%. Menurut Rob Haworth, Senior Investment Strategist di U.S. Bank Asset Management, “Suku bunga yang lebih tinggi terus menjadi hambatan bagi pasar saham. Tanpa dorongan kuat dari laporan keuangan, sulit bagi pasar untuk mencapai rekor tertinggi baru.”

Sebelumnya, pasar saham mengalami tekanan berat, dengan Dow Jones mencatat penurunan terbesar sejak awal Desember, jatuh lebih dari 400 poin. S&P 500 turun hampir 1%, dan Nasdaq merosot 1,6%.

Artikel Terkait

Wall Street Ditutup Menguat, Apple Jadi Pendorong Utama Pasar

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street ditutup menguat pada perdagangan hari...

Bursa Saham Swiss Melemah Saat Pejabat Negara Bertolak ke AS Bahas Tarif

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup bervariasi pada...

Bursa Asia Menguat Tipis Meski Diwarnai Ancaman Tarif Baru dari Trump

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik ditutup bervariasi pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru