STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street kompak jatuh berguguran pada penutupan perdagangan hari Rabu (30/10/2024) waktu setempat atau Kamis pagi (31/10/2024) WIB. Indeks utama seperti S&P 500, Dow Jones, dan Nasdaq semuanya mengalami penurunan. Pasar saham Amerika Serikat kembali tertekan akibat laporan keuangan dari berbagai perusahaan besar, terutama sektor teknologi.
Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, tertekan, turun 91.51 poin atau sekitar 0.22% menjadi 42,141.54. Indeks S&P 500 (SPX) terpangkas 19,25 poin atau 0.33% menuju level 5,813.67. Indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi, merosot lebih tajam sebesar 104,82 poin atau 0.56% ke level 18,607.93.
Di sisi positif, saham Alphabet, induk Google, naik hampir 3%. Peningkatan kinerja bisnis cloud menjadi pendorong kenaikan ini. Namun, produsen chip AMD justru mengalami penurunan tajam lebih dari 10% akibat proyeksi pendapatan kuartal keempat yang mengecewakan investor.
Saham Super Micro Computer bahkan anjlok 33% setelah auditor perusahaan mundur, menimbulkan kekhawatiran baru terhadap kondisi keuangan perusahaan. Kejadian ini membuat banyak investor yang sebelumnya tertarik pada saham teknologi menjadi lebih waspada.
Sementara itu, investor tengah menunggu laporan keuangan dari Meta Platforms dan Microsoft. Kedua raksasa teknologi ini akan merilis laporan pada hari yang sama, disusul Apple dan Amazon pada Kamis, yang diperkirakan akan mempengaruhi arah pasar selanjutnya.
Dari sisi ekonomi, pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal ketiga tercatat lebih rendah dari perkiraan, dengan PDB naik hanya 2.8% secara tahunan. Angka ini di bawah proyeksi ekonom sebesar 3.1%. Di sisi lain, laporan ADP menunjukkan pasar tenaga kerja tetap kuat dengan kenaikan jumlah pekerjaan di sektor swasta.
Ketidakpastian politik jelang pemilihan presiden AS juga membayangi pasar. “Meskipun ada ketidakpastian, saya pikir reaksi pasar tidak akan sekuat 2016,” ujar Matt Stucky, chief portfolio manager di Northwestern Mutual. Menurutnya, pasar melihat peluang kemenangan merata bagi kedua kandidat.