Sabtu, September 27, 2025
27 C
Jakarta

Melantai di BEI: Harga Saham NAIK Terangkat 28,04%, Siap Ekspansi

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Harga saham PT Adiwarna Anugerah Abadi Tbk (NAIK) yang dicatatkan dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (13/11/2024), hingga pukul 09.23 WIB, naik Rp30 (28,04%) menjadi Rp137, dari harga penawaran perdana Rp107 per saham.

Menurut data RTI, hingga waktu tersebut di atas, saham NAIK berada di kisaran Rp128-Rp144 per unit. Volume perdagangan saham NAIK di Pasar Reguler mencapai 134,60 juta unit saham senilai Rp18,8 miliar dengan frekeunsi perdagangan sebanyak 16.640 kali.

Menurut pengumuman BEI, Rabu (13/11/2024), sebanyak 3,250 miliar saham NAIK bernominal Rp20 per unit itu dicatatkan di BEI pada Rabu (13/11/2024). Jumlah ini terdiri atas 2,50 miliar unit saham pendiri dan sebanyak 750 juta saham penawaran umum atau saham initial public offering (IPO).

Jumlah saham yang ditawarkan NAIK tersebut mencapai 23,08% dari modal disetor Perseroan setelah IPO saham. Saham NAIK dicatatkan di Papan Pengembangan BEI. Dari aksi korporasi ini, NAIK memperoleh tambahan modal sebesar Rp80,250 miliar.

Bersamaan dengan pendatatan saham IPO, NAIK juga mencatatkan waran seri I sebanyak 375 lembar dengan harga pelaksanaan sebesar Rp135 per lembar saham.

Dalam seremoni listing NAIK di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (13/11/2024),Yana Maryanah, Sekretaris Perusahaan NAIK, mengemukakan, seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk modal kerja Perseroan. Sedangkan dana yang diperoleh Perseroan dari pelaksanaan waran seri I, jika dilaksanakan oleh pemegang waran, maka akan digunakan untuk modal kerja Perseroan.

Yana mengemukakan, melalui penawaran saham ini, Perseroan berkomitmen untuk meningkatkan segmen pasar di high-end industry melalui kerjasama dengan lebih banyak konsultan di berbagai industri termasuk konsultan di industri oil & gas, kontraktor EPC luar negeri yang mengerjakan proyek di Indonesia, dan memperbanyak proyek EPC dengan nilai yang besar.

“Perseroan ke depan siap melakukan ekspansi. Perseroan dapat melakukan ekspansi dalam jangka panjang supaya memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) yang telah berkontribusi mendukung pertumbuhan Perseroan,” katanya.

Manajemen Perseroan optimistis dengan prospek usaha industri Fire Protection System ini. Industri sistem proteksi kebakaran (Fire Protection System) menunjukkan prospek yang sangat positif, baik secara global maupun di Indonesia.

Berdasarkan data dari Mordor Intelligence, industri ini diproyeksikan mencapai USD 97,10 miliar pada tahun 2029, tumbuh pada CAGR sebesar 6,67% antara tahun 2024 hingga 2029. Di Indonesia, laporan 6WResearch memperkirakan bahwa market size industri ini akan terus meningkat pada CAGR 6,4% selama periode 2023-2029.

Peningkatan investasi pada proyek infrastruktur, kesadaran yang lebih tinggi terhadap keselamatan, serta peraturan pemerintah terkait keselamatan kebakaran menjadi faktor utama yang mendorong pertumbuhan industri ini. Dukungan kebijakan fiskal, termasuk insentif pajak bagi kontraktor EPC dan stimulus terkait proyek pemerintah, semakin memperkuat iklim usaha yang kondusif bagi industri sistem proteksi kebakaran. (yan)

Artikel Terkait

Pengendali Jual 0,2% Saham Enseval Megatrading (EPMT), Tujuannya Ini

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), pemegang...

Dalam Sepekan IHSG Naik 0,61% ke 8.089,333, Berikut 5 Saham Top Gainers

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)...

Jelang Akhir Pekan, IHSG Naik 0,73% ke 8.099,333 Diungkit Saham BUMI, CDIA, AMMN, BREN ASII dan UNVR

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Dibuka menguat di 8.051,762, Indeks Harga...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru