STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak dunia tetap stabil pada penutupan perdagangan Selasa (19/5/2024) waktu setempat atau Rabu pagi (20/5/2024) WIB. Ukraina baru saja melancarkan serangan rudal jarak jauh ke Rusia, menggunakan ATACAMS buatan AS. Serangan ini terjadi setelah Presiden AS Joe Biden memberi izin kepada Ukraina untuk menggunakan rudal tersebut, yang sebelumnya ditahan oleh Washington.
Mengutip Reuters, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember 2024 naik 23 sen atau sekitar 0,33% menjadi 69,39 US$ per barel di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Januari 2024 mendaki tipis 1 sen atau 0,01% mencapai 73,31 US$ per barel di London ICE Futures Exchange.
Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa enam rudal ATACAMS menghantam fasilitas di Bryansk, Rusia. Serangan ini memperburuk ketegangan yang sudah memanas antara Ukraina dan Rusia. Konflik ini kini memasuki fase baru yang lebih berbahaya. Menanggapi serangan ini, Presiden Rusia Vladimir Putin menurunkan ambang batas penggunaan senjata nuklir. Langkah ini menambah kekhawatiran global.
Keputusan Biden untuk mengizinkan penggunaan rudal ini mengubah kebijakan AS yang sebelumnya menahan diri memberikan senjata dengan jangkauan jauh. Hal ini memicu ketegangan baru di kawasan tersebut.
Meski ketegangan geopolitik menekan pasar saham AS, sebagian besar kerugian berhasil dipulihkan menjelang penutupan sesi perdagangan. Namun, ketegangan ini juga mempengaruhi pasar energi, termasuk harga minyak dunia.
Kekhawatiran terhadap intensifikasi perang Ukraina-Rusia sempat membuat harga minyak melonjak 3% pada hari Senin. Keputusan Biden untuk mengizinkan penggunaan rudal AS semakin memperburuk ketegangan ini, yang terjadi hanya dua bulan menjelang berakhirnya masa jabatan Presiden AS saat ini.
Invasi Rusia ke Ukraina pada 2022 telah mengguncang pasar energi global. Negara-negara Eropa berusaha mengurangi ketergantungan pada gas alam Rusia, sementara ketidakpastian di pasar energi terus berlanjut. Kini, harga minyak dunia dipengaruhi oleh perkembangan terbaru di kawasan tersebut, dengan ketegangan yang semakin meningkat.