STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak dunia turun pada penutupan perdagangan Kamis (4/7/2024) waktu setempat atau Jumat pagi (5/7/2024) WIB. Penurunan ini terjadi ini setelah data menunjukkan pelemahan ekonomi di Amerika Serikat, negara dengan konsumsi minyak terbesar di dunia.
Mengutip CNBC International, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus terpuruk 32 sen atau 0,38% menjadi US$83,56 per barel, di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman September 2024, terpangkas 30 sen atau 0,34% mencapai US$87,04 per barel, di London ICE Futures Exchange.
Data yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan bahwa aplikasi tunjangan pengangguran awal di AS meningkat minggu lalu. Jumlah orang yang menerima tunjangan pengangguran mencapai level tertinggi dalam 2,5 tahun pada akhir Juni.
Laporan ketenagakerjaan ADP juga menunjukkan bahwa lapangan kerja swasta meningkat sebanyak 150.000 pada bulan Juni. Angka ini lebih rendah dari perkiraan konsensus yang memprediksi peningkatan sebesar 160.000, dan setelah naik 157.000 pada bulan Mei.
Indeks Non-Manufaktur ISM, yang mengukur aktivitas sektor jasa di AS, turun ke level terendah dalam empat tahun sebesar 48,8 pada bulan Juni. Angka ini jauh di bawah konsensus 52,5, seiring dengan penurunan tajam dalam pesanan.
Namun, data ekonomi yang lemah ini mungkin akan mendukung argumen Federal Reserve untuk mulai menurunkan suku bunga. Langkah ini akan menguntungkan pasar minyak karena suku bunga yang lebih rendah dapat meningkatkan permintaan.