STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia menunjukkan dinamika yang kontras pada penutupan perdagangan Selasa (16/1/2024) waktu setempat atau Rabu pagi pagi (17/1/2024) WIB. Harga Minyak West Texas Intermediate (WTI) mengalami penurunan sebaliknya harga minyak mentah Brentjustru melonjak.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari 2024 turun sebesar 28 sen atau sekitar 0,4%, mencapai angka US$72,40 per barel di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Maret 2024 berakhir mengalami kenaikan sebesar 14 sen atau sekitar 0,2%, menjadi US$78,29 per barel.
Faktor yang mempengaruhi pergerakan harga minyak dunia kali ini, antara lain adalah tekanan dari penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS). Nilai tukar dolar AS mencapai level tertinggi dalam sebulan terakhir, seiring dengan melemahnya ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve pada bulan Maret.
Penguatan nilai tukar dolar AS secara langsung berdampak pada harga minyak. Pasalnya, komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi lebih mahal bagi pemilik dana dalam mata uang lain. Fenomena ini menjadi titik fokus perhatian pelaku pasar, memicu pergerakan berlawanan dari harga minyak WTI dan Brent.
Meskipun WTI mengalami penurunan, kenaikan harga Brent menunjukkan adanya keseimbangan dinamika pasar. Para analis memperkirakan bahwa pergerakan harga minyak masih akan dipengaruhi oleh perkembangan nilai tukar dolar dan kebijakan Federal Reserve dalam waktu mendatang.
Pelaku pasar dan peminat industri minyak secara global diharapkan untuk terus memantau perkembangan ini, sambil bersiap menghadapi potensi volatilitas pasar yang dapat mempengaruhi keputusan investasi dan strategi perdagangan di masa mendatang.