STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Manajemen PT Murni Sadar Tbk (MTMH) mengumumkan, Perseroan telah mengambil-alih sebanyak 16.000 lembar (80%) saham PT Global Genetika Indonesia (GGI) dari seluruh pemegang saham pada 16 Desember 2024. Nilai transaksi tersebut mencapai Rp3,56 miliar.
Dokumen transaksi pengambil-alihan saham tersebut telah ditandatangani oleh Peseroan dan seluruh pemegang saham Global Genetika Indonesia (GGI). Adapun obyek transaksi tersebut adalah seluruh saham-saham milik penjual, seluruh aset yang tercatat atas nama GGI, baik bergerak maupun tidak bergerak, serta seluruh piutang yang terjadi setelah tanggal efektif akuisisi ini.
Armen Chandra, Sekretaris Perusahaan MTMH dalam keterangan tertulis, Kamis (19/12/2024) mengemukakan, akuisisi GGI ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan rumah sakit dengan menambahkan layanan Laboratorium Genomic yang berfokus untuk pemeriksaan kesehatan yang dapat memberikan solusi diagnostic dan pengobatan yang dipersonalisasi kepada pasien.
Menurut Armen, akuisisi ini juga selaras dengan visi misi Murni Teguh Group yaitu memberikan pelayanan kesehatan yang unggul terkemuka dan bermutu. “Ini terutama untuk pelayanan di bidang onkologi dan kardiovaskular,” katanya.
Armen menegaskan, transaksi ini tidak ada dampak material yang merugikan terhadap Perseroan. Hal ini terkait pengambilalihan Saham di PT Global Genetika Indonesia oleh Perseroan, baik terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan dan keberlangsungan usaha Perseroan.
Tahun ini, MTMH menargetkan pendapatan sebesar Rp1,106 triliun, tumbuh 20%, dibanding pendapatan Rp921,91 miliar pada tahun 2023. Laba sebelum bunga, pajak, amortisasi dan depresiasi (EBITDA) diproyeksikan naik 20% menjadi Rp183,50 miliar pada 2024, dibanding Rp152,92 miliar pada tahun 2023.
Pendapatan MTMH hingga semester I 2024 sebesar Rp526,65 miliar, naik 22,54% dari Rp428,93 miliar pada periode sama 2023. Dari pendapatan tersebut, Perseroan meraih laba Rp11,4 miliar pada semester I 2024. Di periode yang sama tahun 2023, MTMH masih menderita kerugian sebesar Rp8,8 miliar. (konrad)