Rabu, Agustus 20, 2025
26.3 C
Jakarta

Rugi HERO Menyusut Drastis, Bisnis Guardian Melesat, IKEA Masih Tertahan

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT DFI Retail Nusantara Tbk (HERO) mencatat perbaikan kinerja keuangan sepanjang 2024. Pendapatan bersih tumbuh 4% menjadi Rp4,54 triliun dari Rp4,39 triliun pada 2023. Laba kotor naik 6% menjadi Rp1,91 triliun dari Rp1,81 triliun. Kerugian dari operasi yang dilanjutkan berkurang signifikan. Dari Rp431 miliar pada 2023, kini menjadi Rp146 miliar, atau membaik 66%.

Sementara itu, kerugian perusahaan menyusut drastis hingga 96%, dari Rp132 miliar pada 2023 menjadi hanya Rp6 miliar pada 2024. Rugi per saham dari operasi yang dilanjutkan menyusut menjadi Rp35 dari sebelumnya Rp103. Adapun laba per saham yang dibukukan naik menjadi Rp1 dari sebelumnya minus Rp32.

Presiden Direktur DFI Retail Nusantara, Hadrianus Wahyu Trikusumo, mengungkapkan pertumbuhan bisnis Guardian menjadi pendorong utama perbaikan kinerja. “Guardian mencatatkan pertumbuhan penjualan dan laba dua digit, didorong oleh peningkatan volume penjualan serta meningkatnya jumlah pengunjung di mal premium dan destinasi wisata,” ujarnya, dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (14/3/2025).

Di sisi lain, bisnis IKEA masih menghadapi tantangan akibat lemahnya permintaan furnitur rumah tangga. Namun, berbagai langkah efisiensi yang diterapkan berhasil mengurangi kerugian. IKEA terus berupaya meningkatkan penjualan dengan mengoptimalkan tata letak toko, memperbaiki pengalaman belanja, serta memperkuat ketersediaan produk melalui sumber lokal.

Selain peningkatan kinerja bisnis, perusahaan juga mendapat keuntungan dari divestasi Hero Supermarket serta penjualan empat properti non-inti sepanjang tahun. Langkah ini semakin memperkuat kondisi keuangan dan mendukung transformasi perusahaan.

Pada Juni 2024, perusahaan resmi menyelesaikan divestasi Hero Supermarket kepada PT Hero Retail Nusantara dan berganti nama menjadi PT DFI Retail Nusantara Tbk. Dengan perubahan ini, perusahaan kini berfokus penuh pada pengembangan bisnis Guardian dan IKEA di Indonesia.

Ke depan, bisnis kesehatan dan kecantikan diprediksi akan terus tumbuh positif. Namun, pemulihan bisnis furnitur rumah tangga masih menjadi tantangan. “Dengan fokus strategis yang lebih tajam, kami berada di posisi yang kuat untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang secara berkelanjutan,” kata Hadrianus.

Artikel Terkait

Penjualan 51% Saham BCA Era Megawati Disebut Rugikan Negara, Begini Jawaban BCA

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Penjualan 51% saham PT Bank Central...

Tumbuh 41,6%, Laba Emiten Rumah Sakit (SILO) Rp476,41 Miliar di Semester I 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), ...

Dolar AS Bergerak Variatif, Pasar Tunggu Sinyal dari Jackson Hole

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS)...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru