STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) membukukan laba bersih sebesar Rp1,84 triliun (Rp83,19 per saham) pada 2024, melesat 74,17% jika dibandingkan Rp1,05 triliun (Rp46,40 per saham) pada tahun 2023.
Kenaikan laba SMRA ini, menurut laporan keuangan per Desember 2023 yang diumumkan Jumat (14/3/2025), didukung oleh pendapatan yang melambung 59,53% jadi Rp10,62 triliun pada 2024 dari Rp6,65 triliun pada tahun 2023.
Sebesar Rp7,5 triliun (70,63%) pendapatan SMRA berasal dari penjualan properti (rumah, bangunan komersial, apartemen, kavling, perkantoran dan lainnya) ke pihak ketiga, sedangkan Rp2,15 triliun atau 20,25% disumbangkan oleh properti investasi, seperti mall dan ritel, serta komersial dan lainnya ke pihak ketiga. Adapun hotel, pengelolaan properti dan estat menyumbang Rp967,31 miliar
Beban pokok penjualan dan beban langsung SMRA naik 56,47% menjadi Rp5,16 triliun pada 2024 dari Rp3,29 triliun tahun 2023. Namun, laba kotor emiten pengembang properti dan real estat itu tumbuh 62,54% menjadi Rp5,46 triliun pada 2024 dibandingkan Rp3,35 triliun pada tahun 2023.
Setelah dikurangi dengan beban usaha, emiten pengembang properti dengan aset Rp33,53 triliun per Desember 2024 itu membukukan laba usaha sebesar Rp3,73 triliun pada 2024. Pencapaian laba usaha tersebut, melonjak 95,24 jika dibandingkan Rp1,91 triliun pada tahun 2023.
Total liabilitas SMRA pada 2024 sebesar Rp19,70 triliun, naik 4,43% dari Rp18,86 triliun pada 2023. Ini terdiri atas liabilitas jangka pendek sebesar Rp12,88 triliun, dan liabilitas jangka panjang Rp6,8 triliun. Sementara jumlah ekuitas Perseroan per Desember 2024 sebesar Rp13,83 triliun. (konrad)