Kamis, Agustus 7, 2025
31 C
Jakarta

Bank Mandiri Ramal Ekonomi RI Cuma Tumbuh 4,93% di 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bank Mandiri menilai ekonomi Indonesia masih tetap tangguh meski tekanan global makin terasa. Namun, tahun 2025 diprediksi jadi fase normalisasi menuju pertumbuhan yang lebih sehat.

Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro, menyebut perlambatan ekonomi di awal 2025 adalah hal yang wajar. Ini mencerminkan penyesuaian dari fase pertumbuhan tinggi sebelumnya.

Produk Domestik Bruto (PDB) tercatat tumbuh 4,87% (yoy) pada kuartal I 2025. Angka ini turun dibanding kuartal sebelumnya yang mencapai 5,02%. Riset Tim Ekonom Bank Mandiri menyebut pelemahan ini dipicu efek basis tinggi tahun 2024 dan tanda-tanda awal melemahnya investasi pascapemilu.

Dari luar negeri, tekanan datang dari kebijakan perdagangan Amerika Serikat. Tarif resiprokal yang agresif bikin pasar keuangan global makin tidak pasti. Dana Moneter Internasional (IMF) bahkan menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari 3,3% menjadi 2,8%.

Di dalam negeri, konsumsi rumah tangga tetap jadi andalan. Tercatat tumbuh 4,89% (yoy), walau sedikit lebih rendah dari akhir 2024. Menurut Andry, “Momentum Idulfitri 2025 tetap menjadi pendorong, meski masyarakat mulai menunjukkan kecenderungan memperbesar alokasi untuk tabungan.”

Inflasi juga masih terkendali. Hingga April 2025, inflasi tahunan tercatat 1,95%. Kenaikan ini dipicu oleh normalisasi tarif listrik setelah program subsidi berakhir. “Normalisasi tarif listrik usai program subsidi menjadi penyumbang utama kenaikan terbatas tersebut,” jelas Andry.

Nilai tukar rupiah juga sempat terguncang. Gejolak geopolitik dan penguatan dolar AS bikin rupiah tertekan sepanjang tahun. Andry bilang, “Fluktuasi ini perlu direspons dengan kebijakan stabilisasi yang terukur dan terkoordinasi.”

Bank Mandiri memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2025 akan berada di kisaran 4,93%. Proyeksi ini disampaikan dalam acara Mandiri Economic Outlook Q2 2025 di Jakarta, Senin (19/5).

Andry optimistis masih ada peluang akselerasi. Kuncinya ada di sinergi kebijakan fiskal dan moneter. Sektor pertanian, menurutnya, bisa jadi penggerak utama lewat program seperti pompanisasi dan distribusi pupuk.

Ia juga menyoroti peran sektor jasa. “Sektor-sektor terkait mobilitas, seperti transportasi, perhotelan, informasi dan komunikasi, serta hiburan, terus menopang pertumbuhan. Pergeseran gaya hidup menuju konsumsi berbasis pengalaman mendorong perputaran ekonomi di sektor jasa,” jelasnya.

Harga komoditas yang masih tinggi turut bantu ekspor dan pendapatan perusahaan. “Meski terjadi koreksi harga, margin masih berada dalam level wajar dan mendukung stabilitas sektor eksternal,” tambah Andry.

Tim Ekonom Bank Mandiri juga memperkirakan kebijakan moneter Bank Indonesia akan tetap akomodatif. Ruang pelonggaran terbuka asalkan inflasi dan nilai tukar terkendali. Di sisi lain, belanja pemerintah akan jadi penyangga penting menghadapi ketidakpastian global.

Daya beli masyarakat juga mulai pulih. Berdasarkan Mandiri Spending Index (MSI), belanja masyarakat naik jadi 257,9 poin hingga 11 Mei 2025. Libur Hari Buruh dan Waisak mendorong konsumsi, terutama untuk transportasi dan perjalanan.

“Belanja masyarakat tercatat naik signifikan di awal Mei, meski kemudian mengalami normalisasi wajar. Provinsi tujuan wisata seperti DIY, Jawa Tengah, dan Jawa Timur mencatat kenaikan tertinggi selama periode libur panjang,” ungkap Andry.

Sementara itu, fungsi intermediasi perbankan juga melambat. Kredit tumbuh 9,16% (yoy) pada Maret 2025. Namun, likuiditas makin ketat. Dana Pihak Ketiga hanya tumbuh 4,75%, sementara Loan to Deposit Ratio (LDR) naik jadi 88%.

Artikel Terkait

BI, Uang Primer Adjusted Juli 2025 Tumbuh 7% Jadi Rp1.925,4 Triliun

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bank Indonesia (BI) mengumumkan, Uang Primer...

Cadangan Devisa Juli 2025 Cercatat US$152 Miliar, Turun 0,4%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bank Indonesia (BI) mengumumkan, posisi cadangan...

Pertumbuhan Ekonomi RI Kalah Tipis dari Vietnam, Unggul dari AS dan Korsel!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Ekonomi Indonesia tumbuh 5,12% secara tahunan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru