STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Pencatatan perdana saham PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk (PMUI) sempat diwarnai drama tak terduga. Hanya satu hari sebelum resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), beredar kabar mengejutkan soal pembatalan IPO.
Isu ini mencuat lewat unggahan seorang part time trader, Fransiskus Wiguna, di akun Instagram miliknya @fransiskuswiguna pada Rabu, 8 Juli 2025. Ia mengaku telah mengonfirmasi ke BEI melalui layanan IDX Help.
“Ini valid ya, saya tanya sendiri via IDX HELP…,” tulis Fransiskus sambil membagikan tangkapan layar email yang diklaim berasal dari IDX Contact Center. Dalam email itu tertulis bahwa BEI tidak dapat melanjutkan pencatatan saham PMUI seperti yang tertera dalam lampiran.
Tak berhenti di situ, isu lain ikut beredar soal dugaan penjamin emisi efek yang ingkar janji. PMUI disebut memakai skema full commitment, artinya seluruh saham yang tidak terserap publik wajib dibeli underwriter. Namun, dari total 1,16 miliar saham yang ditawarkan, hanya sekitar 25% atau ±290 juta saham yang berhasil dijual ke publik.
Komisaris Independen PMUI, Theo Lekatompessy bahkan sempat menyebut dirinya menalangi pembelian saham yang tidak laku karena penjamin emisi dianggap “ingkar janji”.
Menanggapi kegaduhan ini, BEI akhirnya buka suara. Corporate Secretary BEI, Kautsar Primadi Nurahmad menegaskan informasi soal pembatalan tidak benar.
“Dapat kami informasikan, berdasarkan koordinasi dengan Penjamin Emisi dan PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk (PMUI), Perseroan telah memenuhi ketentuan pencatatan di Bursa sehingga dapat tercatat besok,” ujarnya di Jakarta, Rabu (9/7/2025).
Sesuai jadwal, saham PMUI resmi tercatat di BEI pada Kamis, 10 Juli 2025. Namun, di hari pertama perdagangan, harga saham langsung anjlok 15% atau Rp27 ke posisi Rp153 per saham dari harga penawaran Rp180.
Data RTI menunjukkan saham PMUI dibuka di harga Rp153 dan sempat bergerak di kisaran Rp153–174. Volume perdagangan di Pasar Reguler BEI tercatat mencapai 126,24 juta unit dengan nilai transaksi Rp19,73 miliar dan frekuensi 17.509 kali.
Usai seremoni pencatatan saham, Direktur Utama PMUI, Agus Susanto angkat bicara menanggapi berbagai rumor yang beredar.
“Kalau misalnya ada masalah nggak bakal terjadi, nggak bakal terjadi (listing). Jadi kemarin itu cuma ada sedikit kekurangan persyaratan. Tapi yang keluar itu aneh-aneh,” ujarnya di Gedung BEI, Kamis (10/7/2025).
Agus menegaskan kekurangan itu hanya bersifat teknis dan telah dilengkapi dengan bantuan dari penjamin emisi, PT Korea Investment and Sekuritas Indonesia (KISI).
“KISI juga sangat support. Makanya kerja sampai malam, kita berhasil peroleh izin lagi,” ujarnya.
Ia memastikan tak ada masalah teknis berarti, termasuk soal persyaratan free float. “Free float aman,” tegasnya.
Agus juga membantah keras isu Komisaris Independen menalangi saham sisa. Ia menyatakan tidak ada afiliasi yang menyerap saham karena hal itu dilarang regulasi OJK.
“Kita nggak bisa, nggak boleh pun. Tidak boleh. Karena itu ada klausulnya. Kita cari investor,” katanya.
Menurut Agus, isu tersebut muncul karena miskomunikasi. “Jadi, saya bantu ini. Minta tolong teman-teman, ini kan orang cerdas, orang yang berpendidikan,” ucapnya kepada wartawan.
Ia kembali menegaskan tidak ada masalah besar di balik proses IPO PMUI. “Masalah itu tidak ada. Jadi pada saat itu kita sudah dapet investor strategis. Dan itu sudah beres,” tegasnya.
Agus juga membantah tuduhan underwriter ingkar janji. “Wanprestasi dari mana? Itu salah. Itu salah persepsi. Jangan di-blow up lagi,” katanya.
Ia menyatakan hubungan dengan KISI sangat baik. Berkat dukungan semua pihak, IPO akhirnya bisa terealisasi.
“KISI juga sudah sangat support dengan kita. Makanya bisa terjadi ini (IPO). Dan kita juga bekerja sama dengan semua lembaga profesi penunjang mensukseskan IPO ini,” ujar Agus.
Sebagai pengusaha asal Cirebon yang membangun usaha dari nol, Agus berharap media bisa menyoroti tujuan utama perusahaannya, bukan sekadar gosip liar.
“Saya ngerti perusahaan saya itu banyak gosipnya. Tapi sebagai jurnalis yang baik, tolong dibantu saya. Dibuatkan berita yang positif,” pintanya.
Ia menegaskan tujuan IPO bukan mencari sensasi. “Saya pengusaha kecil UMKM dari Cirebon. Jadi kita fokus, tolong bantu saya, kita fokusin ke bisnis,” tutup Agus.