STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka kembali perdagangan saham PT Paperocks Indonesia Tbk (PPRI) dan PT Voksel Electric Tbk (VOKS).
Menurut Yulianto Aji Sadono, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, kedua saham tersebut kembali bisa ditransaksikan mulai sesi I perdagangan Senin, 15 September 2025. “Dengan ini diumumkan bahwa suspensi atas perdagangan saham di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dibuka kembali mulai sesi I tanggal 15 September 2025,” ujarnya dalam keterbukaan informasi di laman Bursa, dikutip Senin (15/9/2025).
Saham PPRI dan VOKS sebelumnya disuspensi pada Jumat, 12 September 2025. Yulianto menjelaskan penghentian sementara ini dilakukan untuk cooling down akibat lonjakan harga yang signifikan. “Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham pada tanggal 12 September 2025,” imbuhnya.
Suspensi berlaku di Pasar Reguler dan Pasar Tunai. Menurut Yulianto, langkah ini memberikan waktu bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan keputusan investasi secara matang. “Dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham,” jelasnya.
Saham VOKS sempat mencatat lonjakan harga pada perdagangan Kamis, 11 September 2025. Saham ditutup di Rp374 per lembar, naik 24,67% atau 74 poin dari penutupan sebelumnya di Rp300. Saham dibuka di Rp352 dan sempat menyentuh level tertinggi Rp374, sementara harga terendah Rp328. Total volume transaksi mencapai 12,89 juta lembar saham. Sepanjang tahun ini, saham VOKS sempat berada di level terendah Rp187 pada 6 Agustus 2025 dan menembus level tertinggi Rp374 pada 11 September 2025. Kapitalisasi pasar VOKS kini tercatat Rp1,55 triliun.
Saham PPRI juga mencatat kenaikan signifikan pada hari yang sama. Saham ditutup di Rp422 per lembar, naik 17,22% atau 62 poin dari penutupan sebelumnya di Rp360. Saham dibuka di Rp366 dan sempat menyentuh level tertinggi Rp450, sementara harga terendah Rp366. Volume perdagangan mencapai 149,89 juta lembar saham. Sepanjang tahun berjalan, harga tertinggi PPRI tercatat di Rp422 pada 11 September 2025, sementara terendah Rp126 pada 6 Januari 2025. Kapitalisasi pasar PPRI kini mencapai Rp453,66 miliar.