STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Pemerintah resmi menempatkan dana Rp200 triliun di perbankan nasional melalui Bank Indonesia pada Jumat, 12 September 2025. Kebijakan ini tercantum dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 267/2025. Tujuannya untuk memperkuat likuiditas perbankan sekaligus mempercepat penyaluran kredit ke sektor riil.
Salah satu bank penerima adalah PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI. Bank syariah terbesar di Indonesia ini mendapat jatah Rp10 triliun.
Direktur Utama BSI, Anggoro Eko Cahyo, menilai langkah pemerintah sangat tepat. “Tentu saja kami di Bank Syariah Indonesia mengapresiasi langkah cepat dari pemerintah dalam mengalokasikan Rp200 triliun dana kepada perbankan. Tentu saja bagi kami di perbankan ini akan dapat mengurangi tekanan terhadap likuiditas di perbankan sebagai dampak dari geopolitik global,” ujarnya.
Anggoro menjelaskan BSI akan menggunakan alokasi Rp10 triliun tersebut untuk memperkuat rasio pembiayaan terhadap dana pihak ketiga atau Financing to Deposit Ratio (FDR). “Yang pasti ini akan memperkuat FDR kami. Dan kami juga tentu saja bisa meningkatkan pembiayaan kepada sektor riil,” katanya.
Ia menegaskan BSI tetap fokus pada pengembangan produk syariah dan ekosistem halal. Menurutnya, dana ini bisa mendorong rantai nilai bisnis syariah seperti makanan halal, fashion halal, dan wisata halal. “Harapannya dana tersebut dapat menggerakkan ekonomi nasional dan pada akhirnya kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.
Anggoro mengungkapkan FDR BSI yang sebelumnya berada di level 91% kini turun menjadi 86% sejalan dengan penurunan BI rate. Kondisi ini, menurutnya, memberi ruang lebih besar bagi pertumbuhan pembiayaan. “Kami optimis untuk pertumbuhan pembiayaan yang terus positif. Saat ini double digit dan sampai akhir tahun kita masih optimis untuk double digit,” katanya.
Ia menekankan pembiayaan ritel akan tetap menjadi fokus BSI karena segmen ini dinilai lebih tahan terhadap guncangan jangka panjang. Anggoro juga menegaskan setiap kebijakan pemerintah akan berdampak pada peningkatan daya beli masyarakat.
“Jadi kami mengapresiasi langkah tersebut dan kami di Bank Syariah Indonesia tentu saja akan memastikan tersalurkan dengan prudent kepada sektor-sektor riil yang mendorong pertumbuhan ekonomi di masyarakat,” tutupnya.