Selasa, Desember 23, 2025
30.5 C
Jakarta

Harga Minyak Dunia Rebound! Investor Waspadai Kelebihan Pasokan dan Ketegangan Dagang AS-China

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak dunia kembali naik pada perdagangan Selasa (21/10/2025), waktu setempat atau Rabu pagi (22/10/2025) WIB. Kenaikan ini terjadi setelah sebelumnya harga sempat menyentuh level terendah dalam lima bulan terakhir. Penguatan harga didorong oleh sikap investor yang mulai menilai ulang potensi kelebihan pasokan serta menunggu kejelasan arah hubungan dagang antara Amerika Serikat dan China.

Mengutip CNBC International, kontrak berjangka Brent naik 31 sen atau 0,5% menjadi US$61,32 per barel, di London ICE Futures Exchange.

Adapun harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November naik 30 sen atau 0,5% dan ditutup di level US$57,82 per barel, di New York Mercantile Exchange.

Kedua harga kontrak sempat jatuh ke posisi terendah sejak awal Mei. Tekanan datang dari lonjakan produksi minyak AS yang menyentuh rekor tertinggi serta rencana Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya yang masih ingin menambah pasokan ke pasar.

Meski begitu, penurunan stok minyak mentah dan bahan bakar di AS berhasil menahan tekanan harga lebih dalam. Analis komoditas utama SEB, Bjarne Schieldrop, mengatakan persediaan minyak yang cenderung rendah di Amerika menjadi penopang utama harga minyak saat ini.

Di sisi lain, ketegangan dagang antara AS dan China masih menjadi perhatian utama pasar. Konflik kedua negara yang merupakan konsumen minyak terbesar di dunia menimbulkan kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global yang bisa menekan permintaan energi.

Namun, upaya untuk meredakan ketegangan mulai terlihat. Presiden AS Donald Trump menyatakan optimistis bisa mencapai kesepakatan dagang yang adil dengan Presiden China Xi Jinping. Keduanya dijadwalkan bertemu di Korea Selatan pekan depan untuk melanjutkan pembicaraan.

Struktur harga berjangka minyak kini mulai bergerak ke kondisi contango, yaitu harga untuk pengiriman segera lebih rendah dibanding pengiriman di masa depan. Situasi ini biasanya menandakan pasokan jangka pendek yang berlimpah dan permintaan yang melemah.

Pelaku pasar masih memperdebatkan seberapa dalam pola contango ini akan terbentuk. Analis UBS, Giovanni Staunovo, menilai pasar memang mengalami kelebihan pasokan, namun belum mencapai kondisi glut atau banjir minyak. Ia memperkirakan harga minyak akan stabil di kisaran saat ini, meski tidak menutup kemungkinan turun lagi jika tensi dagang meningkat.

Sementara itu, survei awal Reuters pada Senin memperkirakan stok minyak mentah AS naik pada pekan lalu. Scott Shelton, spesialis energi di TP ICAP Group, mengatakan peningkatan stok ini bisa menekan harga lebih dalam dan memperkuat kondisi contango di pasar.

Bloomberg melaporkan pemerintah AS berencana membeli 1 juta barel minyak mentah untuk memperkuat cadangan strategis atau Strategic Petroleum Reserve dalam waktu dekat.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Emas dan Perak Kompak Cetak Rekor Tertinggi Baru, Harganya Terbang

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dan perak dunia melonjak...

AS Cegat Tanker Venezuela, Harga Minyak Dunia Langsung Melonjak

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia bergerak naik...

Perak Tembus Rekor Tertinggi, Emas Dunia Bersiap Cetak Untung Mingguan

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga perak melonjak ke level tertinggi...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru