STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menghentikan sementara perdagangan lima saham yang mengalami lonjakan harga signifikan. Langkah ini dilakukan untuk melindungi investor dari potensi risiko akibat kenaikan harga yang dianggap di luar kewajaran.
Saham-saham yang disuspensi adalah PT Triniti Dinamik Tbk (TRUE), PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA), PT Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk (PGLI), PT Wahana Pronatural Tbk (WAPO), dan PT Globe Kita Terang Tbk (GLOB).
Penghentian sementara ini berlaku mulai sesi I perdagangan pada Rabu, 22 Oktober 2025, di Pasar Reguler dan Pasar Tunai. Suspensi ini kan berlangsung hingga pengumuman lebih lanjut dari Bursa.
Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI, Pande Made Kusuma Ari A, menjelaskan langkah ini diambil karena adanya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada kelima saham tersebut. “Sebagai bentuk perlindungan bagi investor, Bursa memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham-saham tersebut,” ujarnya, dikutip Rabu (22/10/2025).
Suspensi untuk saham TRUE, MORA, PGLI WAPO dan GLOB, dilakukan langsung oleh BEI dalam rangka cooling down. Kebijakan tersebut memberi waktu bagi pelaku pasar untuk menilai kondisi fundamental serta informasi terbaru dari masing-masing emiten.
“Tujuan penghentian sementara ini adalah agar pelaku pasar dapat mempertimbangkan secara matang informasi yang tersedia sebelum mengambil keputusan investasi,” kata Pande Made.
BEI juga mengimbau agar seluruh pihak yang berkepentingan terus memperhatikan keterbukaan informasi dari masing-masing emiten.
Harga Saham
Pada perdagangan Selasa, (21/10/2025) saham TRUE naik 9,65% ke posisi 125 dari sebelumnya 114 per saham. Volume perdagangan mencapai 58,8 juta saham dengan kapitalisasi pasar sekitar Rp946,38 miliar. Sepanjang tahun, harga TRUE telah bergerak dari level terendah 13 hingga tertinggi 125 per saham.
Saham MORA juga mengalami lonjakan cukup besar. Harga terakhir tercatat 1.350 atau naik 25% dibandingkan penutupan sebelumnya di 1.080. Volume transaksi mencapai lebih dari 6 juta saham dengan kapitalisasi pasar sekitar Rp31,92 triliun. Saham ini juga menyentuh rekor tertinggi tahun berjalan di level 1.350, jauh di atas titik terendah tahun ini di 362 per saham.
Emiten PGLI ikut mencuri perhatian setelah melonjak 20,32% menjadi 450 dari 374 pada perdagangan sebelumnya. Volume transaksi mencapai 13,9 juta saham dan kapitalisasi pasar senilai Rp219,6 miliar. PGLI juga menembus level tertinggi tahun berjalan di 450 setelah sempat menyentuh titik terendah di 114 pada akhir Juni.
Saham WAPO menutup perdagangan dengan kenaikan 24,79% di harga 292 dari 234 per saham. Total transaksi mencapai 115,7 juta saham dan kapitalisasi pasar sekitar Rp362,34 miliar. Harga saham WAPO kini berada di puncak tertinggi tahun berjalan setelah sempat tertekan di posisi 103 pada April lalu.
Sementara itu, saham GLOB juga menguat 9,32% ke posisi 129 dari sebelumnya 118 per saham. Volume perdagangan tercatat 60 ribu saham dengan kapitalisasi pasar sekitar Rp143,33 miliar. Sepanjang tahun ini, harga GLOB telah bergerak dari level terendah 41 hingga mendekati rekor tertinggi di 129 per saham.
