STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Pertamina Geothermal Energy (PGEO) mencatat laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$104,27 juta (US$0,0025 per saham) pada kuartal III 2025, turun 22,17% jika dibandingkan US$133,99 juta (US$0,0032 per saham) pada kuartal III 2024.
Penurunan laba PGEO, menurut laporan keuangan per September 2025 yang dipublikasikan, Minggu 26 Oktober 2025 disebabkan antara lain oleh beban pokok dan beban langsungkan Perseroan yang meningkat 16,83% menjadi US$140,21 juta pada kuartal III 2025, dari US$120,01 juta pada kuartal III 2024.
Di sisi lain, beban umum dan administrasi PGEO juga membengkak 40,86% menjadi US$21,16 juta pada kuartal III 2025 dari US$15,02 juta kuartal III 2024. Pada saat yang sama , beban keuangan melonjak 36,2%, dari US$16,79 juta di kuartal III 2024, menjadi US$22,87 juta pada kuartal III 2025. Perseroan juga menderita rugi kurs US$10,22 juta, dari sebelumnya laba kurs US$13,05 juta.
Akumulasi berbagai kenaikan beban di atas menyebabkan laba sebelum pajak PGEO anjlok 23,64% menjadi US$147,51 juta pada kuartal III 2025 jika dibandingkan US$193,21 juta pada kuartal III 2024.
Kendati laba bersih turun, pendapatan bersih PGEO masih tumbuh 41,9% menjadi US$318,86 juta pada kuartal III 2025 dari US$306,02 juta pada periode sama 2024. Pendapatan PGEO sembilan bulan pertama 2025 didominasi oleh penjualan uap dan listrik kepada pelanggan yakni sebesar US$305,73 juta, naik 4,27% dari US$293,21 juta pada periode sama tahun 2024.
Dari sisi neraca keuangan, Pertamina Geothermal (PGEO) memiliki total aset per September 2025 sebesar US$2,96 miliar, turun 1,16% dari US$2,99 miliar per Desember 2024. Adapun jumlah liabilitas dan ekuitas Perseroan per September 2025, masing-masing sebesar US$957,39 juta dan US$2,04 miliar. (konrad)
