Rabu, Desember 24, 2025
32 C
Jakarta

Target RKAT BEI 2026: RNTH Rp14,5 Triliun, 2 Juta Investor Baru dan Laba Naik 18,02%  

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2026.

Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menjelaskan penyusunan RKAT 2026 dilakukan berdasarkan sejumlah asumsi makroekonomi. Asumsi tersebut mencakup tren suku bunga global, kebijakan ekonomi pemerintahan baru, serta potensi pertumbuhan jumlah perusahaan tercatat dan investor di pasar modal.

Iman menyebut RNTH pada 2026 ditargetkan mencapai Rp14,5 triliun dengan jumlah hari bursa sebanyak 239 hari. Sementara itu, jumlah pencatatan efek pada 2026 diproyeksikan menjadi 555 efek yang mencakup saham, obligasi, serta berbagai efek lainnya seperti Exchange-Traded Fund (ETF), Dana Investasi Real Estate (DIRE), Dana Investasi Infrastruktur (DINFRA), Efek Beragun Aset (EBA), dan waran terstruktur.

BEI juga menargetkan penambahan 2 juta investor baru pada tahun depan. Langkah ini menjadi bagian dari upaya memperluas basis investor dan meningkatkan inklusi keuangan di pasar modal Indonesia.

Secara umum, RKAT 2026 disusun mengacu pada fase pertama Master Plan BEI 2026–2030. Fokus utama berada pada peningkatan kesesuaian produk dengan kebutuhan pasar dan demokratisasi akses bagi seluruh pelaku pasar modal.

BEI akan menitikberatkan pengembangan rencana kerja untuk memperkuat likuiditas perdagangan, meningkatkan perlindungan investor, menyediakan layanan data yang relevan, serta menyempurnakan teknologi yang digunakan dalam ekosistem pasar modal.

Selain itu, BEI tetap melanjutkan kegiatan pengembangan pasar bagi perusahaan tercatat dan calon perusahaan tercatat, anggota bursa, serta peningkatan aktivitas investor. Upaya tersebut dilakukan melalui kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan lewat program edukasi seperti Sekolah Pasar Modal dan kompetisi bertema pasar modal, termasuk Virtual Trading Competition powered by IDX Mobile yang kini memasuki babak grand final.

BEI juga memperluas jangkauan edukasi publik dengan melibatkan Duta Pasar Modal dan melaksanakan berbagai program literasi seperti Capital Market Summit & Expo (CMSE), Guruku Investor Saham, serta Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu (SEPMT) yang digelar bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pemerintah daerah.

Iman menegaskan BEI terus bersinergi dengan aparat penegak hukum, komunitas investor, dan berbagai pihak lain untuk meningkatkan literasi serta partisipasi masyarakat di pasar modal. Kerja sama dengan OJK juga dilakukan dalam penyelenggaraan World Investor Week (WIW) dan Bulan Inklusi Keuangan (BIK), termasuk dukungan terhadap kegiatan FinExpo sebagai bagian dari rangkaian program inklusi keuangan nasional.

Dukungan kepada anggota bursa pun terus diperkuat melalui penyediaan jasa informasi dan dukungan teknis dalam pengembangan sistem dan layanan kebursaan. Kegiatan sosialisasi, one-on-one meeting, dan workshop juga terus dilaksanakan secara rutin, sebagian besar melalui media daring.

“BEI akan tetap melaksanakan kegiatan rutin berupa pengembangan pasar untuk Perusahaan Tercatat dan Calon Perusahaan Tercatat, Anggota Bursa, hingga untuk meningkatkan jumlah dan aktivitas investor pasar modal,” ujar Iman dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (29/10/2025).

Target Kinerja Keuangan

Secara finansial, kata Iman, BEI mematok target pendapatan tahun depan naik 9,54% menjadi Rp1,94 triliun. Angka ini meningkat dari RKAT 2025-Revisi sebesar Rp1,77 triliun.

Laba bersih BEI pada tahun 2026 juga diproyeksikan melonjak 18,02% menjadi Rp300,81 miliar dibandingkan dengan Rp254,9 miliar pada RKAT 2025-Revisi. Menurut Iman, rasio biaya terhadap pendapatan atau cost to income ratio perseroan diperkirakan berada di level 80,5%, sedikit lebih rendah dibandingkan rata-rata sejak 2015.

“Memperhatikan seluruh target yang telah disusun dan rencana kegiatan, berikut adalah proyeksi performa keuangan BEI pada tahun 2026,”terang Iman.

BEI juga memastikan kecukupan belanja investasi tahun depan tetap terjaga. Hal ini tercermin dari total kas, setara kas, dan aset keuangan lainnya yang diproyeksikan naik 8,62% menjadi Rp3,41 triliun dari RKAT 2025-Revisi.

Dari sisi struktur keuangan, total aset BEI pada akhir 2026 diperkirakan mencapai Rp7,49 triliun. Sedangkan total ekuitasnya akan berada di atas Rp6,41 triliun.

Selain fokus pada kinerja keuangan, BEI juga menyiapkan langkah strategis baru dengan menjadi Penyelenggara Pasar Alternatif (PPA). Nantinya, BEI akan berperan sebagai Penyedia Electronic Trading Platform (ETP) Antarpasar.

Untuk mengakomodasi rencana tersebut, BEI mengajukan penyesuaian Pasal 3 ayat 3 Anggaran Dasar Perseroan. Penyesuaian ini memberikan dasar hukum yang lebih kuat bagi BEI dalam menjalankan jasa dan kegiatan usaha lain yang diatur oleh otoritas terkait, termasuk penyelenggaraan ETP Antarpasar, dengan dukungan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

- Advertisement -

Artikel Terkait

Gunawan Dianjaya (GDST) Bagi Dividen Interim Rp23,10 Miliar pada 23 Januari 2026

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Dividen interim PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk...

Hari Ini, Eagle High Plantations (BWPT) Mulai Tawarkan Sukuk Rp290 Miliar, Intip Penggunaannya

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Emiten perkebunan kelapa sawit, PT Eagle High...

PANI Borong 74 Juta Saham CBDK di Pasar Negosiasi, Segini Dana yang Dihabiskan

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru