Selasa, Desember 23, 2025
30.5 C
Jakarta

Bursa Eropa Kompak Melemah, Inflasi Zona Euro Turun ke 2,1%

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup melemah pada perdagangan Jumat (31/10/2025) waktu setempat. Investor masih mencermati laporan keuangan emiten besar dan data inflasi zona euro yang turun sesuai perkiraan.

Mengutip CNBC International, indeks Stoxx Europe 600 yang berisi saham-saham utama di Eropa ditutup turun turun 0,5% ke level 571,89. Hampir semua sektor dan bursa utama di kawasan tersebut bergerak di zona merah.

Di Inggris, indeks FTSE 100 melemah 0,44% ke posisi 9.717,25. Indeks DAX Jerman turun 0,67% ke 23.958,30, sedangkan CAC 40 Prancis berakhir 0,44% lebih rendah di 8.121,07. Bursa Italia melalui FTSE MIB terkoreksi 0,06% ke 43.175,32, sementara indeks IBEX 35 Spanyol turun tipis 0,05% ke 16.032,60.

Penurunan ini terjadi di tengah rilis data inflasi zona euro yang menunjukkan perlambatan. Berdasarkan estimasi awal Eurostat, inflasi Oktober diperkirakan berada di 2,1%, turun dari 2,2% pada bulan sebelumnya.

Sektor jasa masih mencatat kenaikan tertinggi dengan 3,4%. Sebaliknya, energi diperkirakan turun 1%. Estonia mencatat kenaikan inflasi tertinggi di kawasan dengan 4,5%, sementara Siprus menjadi yang terendah dengan hanya 0,3%.

Dari sisi pertumbuhan ekonomi, zona euro tumbuh 0,2% pada kuartal III 2025, sedikit lebih baik dari perkiraan 0,1%. Data ini memberi sinyal stabilitas moderat di tengah tekanan global.

Bank Sentral Eropa (ECB) juga mempertahankan suku bunga fasilitas deposito di level 2% untuk ketiga kalinya berturut-turut. Langkah ini diambil setelah pemangkasan suku bunga terakhir pada Juni lalu.

Di sisi lain, pasar global juga memantau pertemuan langsung antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di Asia. Trump mengatakan telah mencapai kesepakatan satu tahun dengan Xi terkait mineral penting, termasuk rare earth, serta akan menurunkan tarif terkait fentanyl menjadi 10% setelah pertemuan di Korea Selatan.

Dari pasar komoditas, harga minyak Brent naik tipis 0,3% ke US$64,59 per barel. Namun, harga emas justru turun di bawah US$4.000 per ons setelah The Federal Reserve memangkas suku bunga sehari sebelumnya. Kontrak berjangka emas terakhir diperdagangkan di kisaran US$3.994 per ons.

Sementara itu, pasar saham Asia bergerak positif, dipimpin Jepang yang menguat setelah investor menilai adanya jeda ketegangan perdagangan antara Washington dan Beijing.

Perhatian investor juga tertuju pada langkah Samsung yang berencana membeli dan menggunakan 50.000 unit GPU Nvidia untuk meningkatkan kemampuan produksi chip bagi perangkat mobile dan robot.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Sambut Libur Natal, Wall Street Menghijau Berkat Saham AI

STOCKWATCH.ID (NEW YORK) – Bursa saham Amerika Serikat atau...

Proyek Angin AS Disetop, Saham Orsted Anjlok 13% dan Seret Bursa Eropa ke Zona Merah

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa bergerak ke wilayah...

Bank Sentral China Tahan Suku Bunga, Bursa Asia Pesta Pora di Awal Pekan

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham di kawasan Asia-Pasifik kompak...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru