Minggu, Desember 7, 2025
32.4 C
Jakarta

Harga Minyak Dunia Turun, Pasar Cemas Kelebihan Pasokan dan Dolar Menguat

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak dunia ditutup turun pada penutupan perdagangan Selasa (4/11/2025) waktu setempat atau Rabu pagi (5/11/2025) WIB. Pelemahan terjadi karena kekhawatiran pasar terhadap potensi kelebihan pasokan, lemahnya data manufaktur, dan penguatan dolar AS.

Mengutip CNBC International, kontrak berjangka Brent untuk kontrak Januari turun 45 sen atau 0,69% dan ditutup di level US$64,44 per barel, di London ICE Futures Exchange.

Adapun harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) melemah 49 sen atau 0,8% ke posisi US$60,56 per barel, di New York Mercantile Exchange.

Analis PVM Oil Associates, John Evans, mengatakan penurunan ini dipicu oleh serangkaian data manufaktur yang lemah dari Asia hingga Amerika Serikat. “Rangkaian data PMI manufaktur yang buruk dari Asia dan kemudian ISM AS menjadi kekhawatiran bagi permintaan minyak. Begitu juga ancaman tarif yang terus menghantui pasar,” ujarnya.

Evans menambahkan, “Kebangkitan dolar AS juga menjadi penekan harga minyak saat ini dan kami memperkirakan penurunan harga akan berlanjut dalam waktu dekat.”

Tekanan harga juga datang dari keputusan terbaru OPEC+. Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya sepakat untuk menambah sedikit produksi pada Desember namun menunda kenaikan output pada kuartal I tahun depan.

Suvro Sarkar, Energy Sector Team Lead di DBS Bank, menilai keputusan ini bisa menjadi sinyal awal pengakuan terhadap potensi kelebihan pasokan di pasar. “Pasar mungkin melihat ini sebagai tanda pertama pengakuan atas kemungkinan situasi kelebihan pasokan dari pihak OPEC+, yang sejauh ini masih sangat optimistis terhadap tren permintaan dan kemampuan pasar menyerap tambahan pasokan,” ujarnya.

Di sisi lain, analis independen Tina Teng menyebut sanksi terhadap perusahaan energi Rusia, Rosneft dan Lukoil, masih bisa memberikan dukungan harga dalam jangka pendek.

Sementara itu, dolar AS bergerak mendekati level tertinggi dalam tiga bulan terakhir. Ketidakpastian di tubuh The Federal Reserve mengenai kemungkinan pemangkasan suku bunga pada Desember membuat pelaku pasar menahan spekulasi pemangkasan suku bunga lebih lanjut.

Dolar yang lebih kuat membuat komoditas yang dihargai dalam dolar menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain, sehingga menekan permintaan.

Dari Asia, survei swasta menunjukkan aktivitas manufaktur Jepang turun pada Oktober dengan laju tercepat dalam 19 bulan. Penurunan terjadi akibat lemahnya permintaan di sektor otomotif dan semikonduktor.

Pelaku pasar kini menunggu data persediaan minyak mentah Amerika Serikat dari American Petroleum Institute (API) yang akan dirilis malam ini. Survei awal Reuters memperkirakan stok minyak mentah AS naik pada pekan lalu, yang bisa menambah tekanan pada harga di pasar global.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Dolar Melemah Tapi Emas Ogah Naik, Investor Harap-Harap Cemas Tunggu Data Inflasi

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia terpantau stabil pada...

Damai Ukraina Buntu dan Sinyal The Fed Pangkas Bunga, Harga Minyak Dunia Kembali Melesat

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia berhasil menanjak...

Harga Emas Dunia Naik Tipis, Data Tenaga Kerja AS Lemah Angkat Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia bergerak naik pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru