Rabu, Desember 24, 2025
28.3 C
Jakarta

Harga Minyak Turun Lagi, Kekhawatiran Pasokan Global Bayangi Pasar

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak dunia melemah lebih dari 1% pada penutupan perdagangan Rabu (5/11/2025) waktu setempat atau Kamis pagi (6/11/2025) WIB. Pelemahan ini dipicu kekhawatiran kelebihan pasokan global. Namun, data yang menunjukkan permintaan bahan bakar di Amerika Serikat masih kuat membantu menahan penurunan lebih dalam.

Mengutip CNBC International, kontrak berjangka Brent turun 92 sen atau 1,43% menjadi US$63,52 per barel, di London ICE Futures Exchange.

Adapun harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) melemah 96 sen atau 1,59% ke posisi US$59,60 per barel, di New York Mercantile Exchange.

Penurunan harga terjadi setelah data pemerintah AS menunjukkan peningkatan stok minyak mentah pekan lalu. “Kenaikan impor dan aktivitas kilang yang lesu akibat perawatan musiman mendorong kenaikan stok minyak mentah AS,” kata Analis Senior Minyak Kpler untuk Amerika, Matt Smith.

Administrasi Informasi Energi AS (EIA) mencatat stok minyak mentah naik 5,2 juta barel menjadi 421,2 juta barel pekan lalu. Angka ini jauh di atas ekspektasi analis yang memperkirakan kenaikan hanya 603.000 barel.

Meski begitu, permintaan bensin yang lebih tinggi dari perkiraan menahan pelemahan harga. Persediaan bensin turun 4,7 juta barel menjadi 206 juta barel pekan lalu. Para analis sebelumnya memperkirakan penurunan hanya 1,1 juta barel.

Dari sisi pasokan global, kekhawatiran semakin meningkat setelah Perdana Menteri Kanada Mark Carney mengumumkan rencana anggaran yang membuka peluang penghapusan batas emisi minyak dan gas. Langkah ini dikhawatirkan memicu kelebihan suplai baru.

“Kanada bisa saja meninggalkan strategi emisi minyak dan gas yang kontroversial dan melepaskan lebih banyak produksi minyak,” ujar Analis Pasar Senior Price Futures Group, Phil Flynn.

Di sisi lain, Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya atau OPEC+ sepakat untuk menambah produksi sebesar 137.000 barel per hari pada Desember mendatang. Namun, kelompok tersebut akan menunda kenaikan produksi lebih lanjut pada kuartal pertama 2026.

Sementara itu, produksi minyak mentah Kazakhstan turun 10% bulan lalu menjadi 1,69 juta barel per hari, tetapi masih di atas kuota produksi yang ditetapkan OPEC+.

Dari Rusia, pelabuhan Laut Hitam Tuapse menghentikan ekspor bahan bakar setelah kilang minyak di wilayah itu terpaksa menghentikan proses pengolahan akibat serangan drone Ukraina akhir pekan lalu.

Kombinasi faktor-faktor ini membuat pasar minyak global tetap bergejolak, dengan pelaku pasar menimbang antara potensi kelebihan pasokan dan kekuatan permintaan bahan bakar di Amerika Serikat.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Emas dan Perak Kompak Cetak Rekor Tertinggi Baru, Harganya Terbang

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dan perak dunia melonjak...

AS Cegat Tanker Venezuela, Harga Minyak Dunia Langsung Melonjak

STOCKWATCH.ID (HOUSTON) – Harga minyak mentah dunia bergerak naik...

Perak Tembus Rekor Tertinggi, Emas Dunia Bersiap Cetak Untung Mingguan

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga perak melonjak ke level tertinggi...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru