Selasa, Desember 2, 2025
27.7 C
Jakarta

Wajah Baru BTN Jateng DIY: Gedung Heritage Disulap Jadi Digital Store Canggih, Buka Rekening Cuma 3 Menit!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) — PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) resmi memperkenalkan wajah baru Kantor Wilayah (Kanwil) Jawa Tengah – Daerah Istimewa Yogyakarta (Jateng DIY). Peresmian ini berlangsung pada Senin (1/12) di Semarang. Gedung ini hadir dengan konsep unik. Bangunan tersebut memadukan desain modern dengan unsur heritage. Selain kantor wilayah, BTN juga meluncurkan Digital Store Karang Ayu di lokasi yang sama. Langkah ini menjadi bukti komitmen perusahaan dalam memberikan layanan perbankan modern dan inklusif.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menjelaskan alasan peremajaan gedung ini. Pembangunan tersebut bertujuan menjawab kebutuhan ruang kerja yang lebih baik. Hal ini juga memperkuat transformasi perusahaan. BTN memang gencar melakukan pembaruan operasional dan fisik dalam dua tahun terakhir.

“Ini adalah bagian dari transformasi di BTN. Kita memang setahun dua tahun terakhir banyak melakukan perubahan, termasuk fisik kantornya. Jadi banyak hal yang kita ubah,” ujar Nixon.

Gedung baru ini terletak di Jalan Mgr. Sugiopranoto. Kawasan ini dikenal sebagai pusat komersial dan perbankan di Semarang. Fasilitas di dalamnya sangat lengkap. Tersedia basement, aula, ruang rapat, hingga musala. Ada juga ruang laktasi, area hiburan, sky garden, dan rooftop. Desain gedung tetap mempertahankan bangunan heritage lama sebagai identitas kokoh perusahaan.

“Lokasi ini strategis, tetap kita pertahankan gedung heritage. Ini jadi seru antara heritage dan gedung modern, desainnya kita satukan menjadi representasi perjalanan BTN dengan tetap menjaga warisan, namun tampil modern dan berbasis teknologi,” ungkapnya.

BTN menyulap bangunan bersejarah ini menjadi Digital Store pertama di Jawa Tengah. Ini merupakan cabang digital ke-11 di seluruh Indonesia. Fungsi teller dan customer service konvensional digantikan oleh teknologi. Sistem berbasis digital dan kecerdasan buatan (AI) kini melayani nasabah. Proses buka rekening menjadi sangat cepat. Nasabah hanya butuh waktu 3–5 menit lewat pemindaian KTP yang terintegrasi dengan Dukcapil.

Meski menggunakan teknologi canggih, nasabah tidak perlu khawatir soal pengurangan pegawai. Nixon memastikan tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK). Karyawan dialihkan ke posisi strategis lainnya.

“Dalam transformasi digital ini BTN tidak melakukan PHK (pemutusan hubungan kerja) atau lay-off karyawan. Mereka kami pindahkan ke fungsi yang lebih penting seperti sales dan operations karena memang fungsinya sudah bisa digantikan oleh teknologi dan AI. Dengan cara ini pelayanan jauh lebih baik, lebih cepat, lebih akurat,” kata Nixon.

Nixon juga menyoroti potensi besar ekonomi Jawa Tengah. Ekonomi provinsi ini tumbuh 5,37% pada triwulan III 2025. Angka ini melampaui rata-rata nasional. Sektor penopang utamanya meliputi industri pengolahan, perdagangan, pertanian, dan konstruksi. Keempat sektor ini menyumbang 70–75% Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jateng.

“Stabilitas dan pertumbuhan pada multi sektor menghasilkan basis profil masyarakat yang beragam, meliputi pekerja tetap, pelaku usaha UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah), profesional, hingga pekerja industri yang menjadi potensi bisnis bagi BTN,” beber Nixon.

BTN berencana memperluas ekspansi pembiayaan. Fokusnya tidak hanya pada perumahan, tetapi juga sektor non-perumahan atau beyond mortgage. Salah satunya adalah pembiayaan UMKM lewat Kredit Program Perumahan (KPP). Program ini menawarkan bunga ringan sebesar 6%. Sasarannya adalah pekerja informal dan wiraswasta yang selama ini sulit mengakses KPR karena tidak punya slip gaji.

“Sekarang tidak ada alasan lagi. Pemerintah sudah menyiapkan KPP hingga Rp 500 juta yang disubsidi negara. Developer kecil juga bisa memanfaatkan plafon hingga Rp 5 miliar per putaran, empat kali putaran sampai Rp 20 miliar,” jelas Nixon.

Kemitraan dengan pemerintah daerah dan komunitas terus diperkuat. Portofolio kredit BTN saat ini masih didominasi perumahan sebesar 85%. Angka ini sudah turun dari sebelumnya 95%. Penurunan ini terjadi karena sektor non-perumahan tumbuh lebih cepat.

“Bukan karena kredit perumahan melambat, tetapi karena kredit non-perumahan tumbuh lebih cepat. Kami menargetkan porsi kredit perumahan dan non-perumahan dapat mencapai 70–30% pada 2029. Sisi non-perumahan akan terus kami dorong, termasuk UMKM, agar BTN dapat berkontribusi lebih besar pada pertumbuhan ekonomi daerah,” ujarnya.

Fasilitas lengkap dan layanan digital di gedung baru ini diharapkan mendongkrak kinerja Kanwil Jateng DIY. BTN ingin menjadi panutan dalam layanan perbankan digital di daerah.

“Kami ingin layanan semakin cepat, aman, dan berorientasi pada pengalaman nasabah. Gedung ini menjadi contoh nyata inovasi perbankan di Jawa Tengah,” tegasnya.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Aprindo Gandeng Pasar Jaya Gelar Epic Sale 2025, Target Transaksi Tembus Rp56 Triliun

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) — Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) kembali...

BPS, Penumpang Angkutan Udara Internasional Naik 6,97% pada Oktober 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pada...

BPS, Kunjungan Wisman Naik 10,32% per Oktober 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Baan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, angka...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru