Rabu, Desember 24, 2025
32 C
Jakarta

Krakatau Steel Terima Suntikan Pinjaman Rp 4,9 Triliun dari Danantara untuk Penyehatan Perusahaan

STOCKWATCH.ID (CILEGON) – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) mengumumkan langkah strategis dalam upaya penyehatan keuangan perusahaan. Produsen baja pelat merah ini menerima fasilitas pinjaman pemegang saham (Shareholder Loan) dari PT Danantara Aset Management (Persero) atau DAM.

Nilai transaksi material ini mencapai angka maksimal Rp 4,935 triliun. Informasi ini disampaikan manajemen Perseroan melalui keterbukaan informasi yang diterbitkan pada tanggal 23 Desember 2025.

Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan menegaskan seluruh informasi yang disampaikan adalah benar. Transaksi ini telah disepakati melalui penandatanganan Perjanjian Pemegang Saham dengan DAM pada tanggal 19 Desember 2025.

Dana jumbo tersebut akan dialokasikan untuk dua kebutuhan utama. Pertama, sebesar Rp 4,182 triliun akan digunakan sebagai modal kerja. Tenor pinjaman ini minimal 5 tahun.

Dana modal kerja ini akan dipakai untuk pembelian bahan baku pabrik Hot Strip Mill (HSM) dan pabrik Cold Rolled Coil (CRM). Selain itu, dana juga disiapkan untuk mendukung pemenuhan bahan baku pabrik pipa.

Alokasi kedua sebesar Rp752,805 miliar. Dana ini ditujukan untuk pendanaan Program Pengunduran Diri secara Sukarela melalui Skema Golden Handshake.

Dana tersebut juga akan digunakan untuk Program Penyehatan Dana Pensiun Krakatau Steel melalui mekanisme Lump Sum Window. Pinjaman untuk pos ini memiliki tenor minimal 6 tahun.

Manajemen menjelaskan alasan kuat di balik transaksi ini. Perseroan sangat bergantung pada operasional pabrik HSM untuk menjaga keberlangsungan usaha. Dukungan dana dari DAM dinilai sangat krusial.

“Transaksi ini sangat dibutuhkan oleh Perseroan untuk mendukung pemulihan bisnis baja pasca penyelesaian perbaikan HSM serta menjaga keberlanjutan program Restrukturisasi Utang yang telah efektif pada Oktober 2025,” tulis manajemen dalam keterbukaan informasi tersebut.

Langkah ini juga diambil untuk mengurangi ketergantungan pada pembiayaan pihak ketiga. Selama ini, pembiayaan eksternal dinilai menambah beban biaya bahan baku.

Transaksi ini dikategorikan sebagai Transaksi Afiliasi. DAM merupakan pemegang saham utama Perseroan. Hubungan afiliasi ini terjalin karena DAM memiliki 80% saham Seri B yang dikeluarkan oleh Perseroan.

Sebagai informasi, DAM adalah badan hukum yang sebelumnya bernama PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero). Perubahan nama ini telah disetujui pada Mei 2025. DAM kini bergerak sebagai perusahaan holding yang mengelola berbagai sektor BUMN.

Susunan Direksi DAM saat ini dipimpin oleh Dony Oskaria selaku Direktur Utama. Jajaran direksi lainnya diisi oleh Febriany Eddy, Agus Dwi Handaya, Setyanto Hantoro, Banardi Riko, dan Sahala Situmorang.

Ada perubahan dalam susunan pengurus DAM. R. Benny Susanto tidak lagi menjabat sebagai Direktur DAM per 27 Agustus 2025. Sinung Triwulandari juga telah mengakhiri jabatannya sebagai Direktur DAM pada 26 Agustus 2025.

Perseroan juga menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 23 Desember 2025. Agenda rapat mencakup persetujuan pengukuhan rancangan restrukturisasi dan rencana penjaminan kekayaan Perseroan.

Nilai transaksi ini tergolong material karena melebihi 20% dari ekuitas Perseroan. Berdasarkan Laporan Keuangan Tahunan 2024 yang diaudit, ekuitas Perseroan tercatat sebesar USD 435.183.000.

Meskipun bernilai material, transaksi ini dikecualikan dari kewajiban penilaian independen. Hal ini karena transaksi dilakukan dalam rangka restrukturisasi oleh perusahaan terbuka yang dikendalikan pemerintah.

Pihak manajemen memastikan tidak ada benturan kepentingan dalam transaksi ini. Seluruh proses dilakukan demi menjaga stabilitas operasional dan memperkuat likuiditas perusahaan.

“Nilai Transaksi ini akan dimanfaatkan untuk memperkuat kondisi likuiditas perusahaan,” tambah manajemen.

Dengan adanya dukungan ini, Perseroan berharap dapat meningkatkan volume produksi dan penjualan. Hal ini diharapkan berkontribusi pada penguatan kemandirian industri baja nasional.

- Advertisement -

Artikel Terkait

PADA Ubah Rugi Jadi Laba! Profit Melejit 109,8% dan Siap Kembangkan Bisnis Digital Bersama WIFI

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) –PT Personel Alih Daya Tbk (PADA) berhasil...

Terlilit Utang, Djasa Ubersakti Siap Private Placement Rp 60 Miliar dan Ganti Pengendali

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) — PT Djasa Ubersakti Tbk (PTDU) mengumumkan...

OJK Bakal Hapus Kategori Bank Kecil, Begini Reaksi Berbeda Bank Nobu dan Bank Banten

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) — Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta penjelasan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru