JAKARTA, STOCKWATCH.ID — Bursa Efek Indonesia (BEI) membawa kabar baik bagi para pelaku pasar menjelang akhir tahun. Otoritas bursa memutuskan untuk mencabut penghentian sementara perdagangan atau suspensi terhadap tiga saham sekaligus. Ketiga saham tersebut akan kembali meramaikan lantai bursa mulai awal pekan depan.
Tiga emiten yang mendapatkan izin untuk diperdagangkan kembali adalah PT Satria Mega Kencana Tbk (SOTS), PT Multi Garam Utama Tbk (FOLK), dan PT Sunson Textile Manufacturer Tbk (SSTM). Pencabutan suspensi ini berlaku di Pasar Reguler maupun Pasar Tunai. Efektifnya mulai Sesi I pada tanggal 29 Desember 2025.
P.H Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan BEI, Rendy Ridwansyah, mengonfirmasi hal ini. Keputusan diambil setelah bursa melakukan penilaian mendalam terhadap kondisi ketiga saham tersebut. Pihak bursa menilai ketiganya sudah bisa kembali ditransaksikan secara normal.
“Maka dengan ini diumumkan bahwa suspensi atas perdagangan saham PT Satria Mega Kencana Tbk (SOTS) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dibuka kembali mulai sesi I tanggal 29 Desember 2025,” jelas Rendy dalam keterbukaan informasi dikutip Rabu (24/12/2025).
Pernyataan serupa juga disampaikan Rendy untuk saham FOLK dan SSTM. Manajemen bursa memastikan kedua saham tersebut juga akan dibuka gemboknya pada waktu yang bersamaan. Investor kini memiliki kesempatan untuk kembali menyusun strategi investasinya pada ketiga emiten tersebut.
Sebelumnya, bursa terpaksa mengambil langkah tegas dengan menghentikan sementara perdagangan ketiga saham ini. Alasannya karena terjadi lonjakan harga yang sangat tajam dalam waktu singkat. Peningkatan harga kumulatif yang signifikan ini dinilai perlu didinginkan demi melindungi kepentingan investor.
Rentang waktu suspensi ketiga saham ini berbeda-beda. Saham SOTS sudah dihentikan perdagangannya sejak 12 Desember 2025. Kemudian, saham FOLK menyusul disuspensi pada 15 Desember 2025. Terakhir, saham SSTM baru saja dikunci pada 18 Desember 2025 lalu.
Bursa berharap langkah cooling down yang sempat dilakukan dapat memberikan waktu bagi investor untuk berpikir jernih. Pihak bursa juga terus mengimbau agar pelaku pasar selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh masing-masing perusahaan tercatat.
Harga Saham
Pada penutupan perdagangan Kamis, 11 Desember 2025, saham SOTS berakhir di level Rp1.075. Harga ini naik 215 poin atau 25% dibanding penutupan sebelumnya di Rp860. SOTS mencetak harga tertinggi sepanjang tahun berjalan di Rp1.075. Volume transaksi tercatat 103.500 saham. Kapitalisasi pasar SOTS mencapai Rp1.075.004.277.425.
Saham FOLK ditutup menguat pada perdagangan Jumat, 12 Desember 2025. Harga terakhir berada di Rp490 per saham. Kenaikan tercatat Rp18 atau 3,81% dari penutupan sebelumnya. Pada awal perdagangan, saham ini dibuka di Rp520. Harga tertinggi sempat menyentuh Rp530, sementara harga terendah berada di Rp462. Volume perdagangan mencapai 92.154.100 saham.
Pada penutupan Kamis, 11 Desember 2025, saham FOLK berada di level Rp472. Sepanjang tahun berjalan, harga tertinggi tercatat di Rp490. Harga terendah berada di Rp50 pada 2 Januari 2025. Dalam periode 52 minggu, saham ini bergerak di kisaran Rp50 hingga Rp530. Kapitalisasi pasar FOLK tercatat sebesar Rp1.934.589.317.360.
Sementara itu, pada perdagangan Rabu, 17 Desember 2025, saham SSTM mencatat lonjakan signifikan. Harga ditutup di Rp2.520. Angka ini naik Rp500 atau 24,75% dibanding penutupan sebelumnya di Rp2.020. Saham dibuka di Rp2.060. Harga tertinggi berada di Rp2.520 dan harga terendah di Rp2.020. Volume perdagangan tercatat 1.291.900 saham.
Sepanjang tahun berjalan, harga tertinggi SSTM berada di Rp2.520. Harga terendah tercatat di Rp155 pada 17 April 2025. Dalam rentang 52 minggu, saham ini bergerak di kisaran Rp132 hingga Rp2.520. Kapitalisasi pasar SSTM mencapai Rp2.950.691.136.120.
