STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) memasang target optimistis untuk tahun depan. KSEI membidik pertumbuhan investor baru sebanyak 2 juta orang pada tahun 2026. Target ini dicanangkan di tengah dominasi investor lokal yang kian kuat di pasar modal tanah air.
Direktur Utama KSEI, Samsul Hidayat menyampaikan hal tersebut pada perayaan HUT KSEI ke-28 tahun di Jakarta, Selasa (23/12/2025). Ia menyebut pencapaian ini memerlukan kerja sama berbagai pihak.
“Terkait target tahun 2026, diharapkan angka pertumbuhan investor mencapai 2 juta investor. Hal ini membutuhkan peran partisipan pasar, baik sekuritas, bank kustodian, serta agen penjual lainnya,” ujar Samsul.
Samsul memaparkan data kepemilikan aset saat ini. Untuk aset ekuitas dalam sistem C-BEST, investor lokal menguasai 60,68%. Sisanya sebesar 39,32% dimiliki oleh investor asing.
Dominasi lokal lebih terlihat pada instrumen reksa dana atau S-INVEST. Jumlah investor lokal mencapai 97%. Namun, nilai aset investor asing di instrumen ini tercatat sebesar 39,32%.
“Mekanisme kepemilikan asing yang sederhana menyebabkan 99,72% dari total komposisi investor di S-INVEST adalah lokal dan hanya 2,61% adalah asing. KSEI masih memikirkan cara meningkatkan partisipasi investor asing individu, namun hal ini sulit karena investor asing rata-rata adalah institusi,” jelasnya.
KSEI juga berupaya mengubah investor pasif menjadi aktif bertransaksi. Tantangan utama muncul karena mayoritas adalah investor reksa dana. Karakter mereka cenderung pasif dan berorientasi jangka panjang.
“Mengenai investor baru menjadi investor aktif, dijelaskan bahwa upaya peningkatan kualitas investor terus dilakukan. Mengingat sebagian besar adalah investor reksa dana (sekitar 18 juta investor), karakter mereka cenderung pasif dan berinvestasi jangka panjang, berbeda dengan investor ekuitas yang aktif melakukan perdagangan harian. Harapannya, investor tersebut mulai mengalihkan investasi mereka dari tabungan ke instrumen reksa dana secara perlahan, namun tidak bisa dipaksa menjadi aktif dalam waktu cepat,” tutur Samsul.
Sebagai informasi, jumlah investor pasar modal Indonesia terus mencatatkan rekor. KSEI mencatat jumlah Single Investor Identification (SID) telah meningkat 35%. Angkanya naik dari 14,87 juta pada tahun 2024 menjadi 20,12 juta pada 19 Desember 2025.
Angka tersebut merupakan SID terkonsolidasi. Ini mencakup investor saham, surat utang, reksa dana, surat berharga negara (SBN) dan efek lain yang tercatat di KSEI.
Secara rinci, terdapat 8,50 juta investor yang memiliki saham dan efek lainnya. Jumlah ini meningkat 33% dari tahun 2024 sebesar 6,38 juta investor.
Investor aset reksa dana tercatat sebanyak 18,99 juta orang. Angka ini naik 35% dari tahun 2024 sebesar 14,03 juta investor. Sementara itu, 1,40 juta investor tercatat memiliki SBN atau meningkat 17% dari tahun 2024.
