STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) berencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham perusahaan. Emiten pertambangan batubara dan energi terbarukan ini telah menyiapkan dana jumbo untuk aksi korporasi tersebut. Langkah ini diambil di tengah kondisi pasar modal yang berfluktuasi secara signifikan.
Corporate Secretary TOBA, Pingkan Ratna Melati, mengumumkan rencana ini melalui keterbukaan informasi di Jakarta, dikutip Jumat (26/12/2025). Perseroan memperkirakan jumlah saham yang akan dibeli kembali maksimal sebanyak 825.740.293 lembar. Jumlah ini setara dengan 10% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan.
“Jumlah nilai keseluruhan pembelian kembali saham diperkirakan sebanyak-banyaknya sebesar Rp586.275.608.030,” ungkap Pingkan dalam keterbukaan informasi di laman Bursa tersebut.
Dana itu, lanjut Pingkan, bersumber dari saldo kas internal Perseroan. Ia memastikan penggunaan kas internal ini tidak akan mengganggu kemampuan keuangan Perseroan dalam memenuhi kewajiban yang akan jatuh tempo.
Angka Rp 586 miliar tersebut setara dengan USD 34.918.142, dengan asumsi kurs Rp 16.790 per Dolar AS. Nilai ini sudah mencakup biaya transaksi, biaya pedagang perantara, dan biaya lainnya.
“Perkiraan Dana Pembelian Kembali di atas dihitung dengan menggunakan harga saham Perseroan pada penutupan perdagangan tanggal 23 Desember 2025, yaitu sebesar Rp710 per saham,” jelasnya.
Periode buyback saham dijadwalkan berlangsung paling lama tiga bulan. Aksi korporasi ini dimulai sejak tanggal 24 Desember 2025 hingga 24 Maret 2026. Pelaksanaannya mengacu pada Peraturan OJK Nomor 13 Tahun 2023 tentang kebijakan menjaga stabilitas pasar modal.
Manajemen TBS Energi Utama membeberkan alasan di balik keputusan ini. Kondisi pasar yang fluktuatif dinilai berpotensi membuat harga saham tidak mencerminkan nilai fundamental perusahaan yang sebenarnya. Padahal, kinerja operasional dan keuangan Perseroan tetap sehat dan stabil.
“Pembelian kembali saham ini dilakukan sebagai salah satu upaya Perseroan untuk menjaga kepercayaan investor terhadap Perseroan,” tambah Pingkan.
Selain itu, aksi ini diharapkan dapat memberikan fleksibilitas pengelolaan modal serta meningkatkan nilai pemegang saham jangka panjang. Stabilitas harga saham di tengah pasar yang tidak kondusif juga menjadi pertimbangan utama.
Perseroan meyakini buyback saham ini tidak akan berdampak material terhadap penurunan pendapatan. Modal kerja dan arus kas yang dimiliki Perseroan saat ini dinilai cukup memadai untuk membiayai aksi korporasi sekaligus menjalankan operasional bisnis.
“Perseroan berkeyakinan bahwa pelaksanaan transaksi Pembelian Kembali Saham Perseroan tidak akan memberikan dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha Perseroan,” tegas manajemen.
Transaksi buyback akan dilakukan baik melalui Bursa Efek Indonesia maupun di luar bursa. Perseroan akan menunjuk satu Anggota Bursa untuk melaksanakan pembelian saham melalui mekanisme perdagangan di BEI.
