STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) melalui anak usahanya, PT Hidrogen Peroxide Indonesia (HPI) berencana untuk membangun pabrik hydrogen peroxide di Merak, Provinsi Banten. Demikian disampaikan oleh Welly Thomas, Presiden Direktur SGER dalam pengumuman tertulis di Jakarta, Selasa (12/12).
Menurut Welly, dalam pembangunan pabrik hydrogen peroxide HPI bekerja sama dengan PT Bintang Mitra Semesta Raya Tbk (BMSR) dan PT Sulfindo Adi Usaha (SAU). Kedua perusahaan yang disebut terakhir ini adalah pemegang saham HPI.
“Tindakan korporasi ini akan berdampak positif meningkatkan penjualan dan memperluas area pemasaran Perseroan,” tulis Welly dalam keterangannya.
Hidrogen Peroxide Indonesia (HPI) merupakan anak perusahaan SGER yang, bergerak dalam bidang produksi, dan perdagangan Hidrogen Peroksida untuk pasar dalam negeri dan ekspor dengan tujuan Asia Tenggara (Asean).
Menurut Welly, komposisi pemegang saham Hidrogen Peroxide Indonesia (HPI) adalah sebagai berikut, Sumber Global Energy sebesar 45%, Bintang Mitra Semesta Raya Tbk (BMSR) sebesar 45%, dan Sulfindo Adi Usaha sebesar 10%.
Hidrogen Peroksida dengan rumus kimia H2O2 adalah sebuah senyawa kuat yang biasa digunakan pada pemutih, cairan anti infeksi, pasta gigi, dan bahan lain. Senyawa ini adalah agen oksidasi yang bisa larut dalam air dan komponen utamanya adalah oksigen dan hidrogen. Meski rumus kimianya mirip dengan air (H2O), tapi sifat fisika dan kimiawi dari zat ini sangat berbeda jauh dengan air.
Pada januari-September 2023, SGER membukukan pendapatan bersih sebesar Rp9,52 triliun, naik 27,25% dari Rp7,48 triliun pada periode sama 2022. Kenaikan pendapatan SGER disertai dengan peningkatan beban pokok pendapatan yang lebih tinggi dari pendapatan yakni 32,9% jadi Rp8,65 triliun per September 2023.
Akibatnya, laba kotor emiten tambang batubara beraset Rp2,68 triliun per September 2023 itu turun 10,44% jadi Rp873,46 miliar, dari Rp975,32 miliar. Adapun laba SGER yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 13,73% jadi Rp608,26 miliar dari Rp709,9 miliar per September 2022.