STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Andrew Hidayat hadir dalam pencatatan perdana saham PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (9/7/2024).
Andrew bukan sekadar hadir sebagai tamu. Ia tercatat sebagai salah satu pemegang saham utama COIN. Melalui PT Megah Perkasa Investindo (MPI), Andrew menggenggam 28,22% saham perusahaan kripto ini.
MPI sendiri merupakan anak usaha dari PT Mulia Mandiri Sukses (MMS), yang menguasai 99,9% saham MPI. Andrew diketahui memiliki 55% saham MMS.
Namanya sempat jadi perhatian sejak COIN mengumumkan rencana IPO. Pasalnya, jejak masa lalu Andrew pernah dikaitkan dengan kasus izin tambang dan skandal Jiwasraya. Namun ia kini memilih bicara langsung ke publik.
“Memang ini bringback our memories untuk kejadian 10 tahun yang lalu. Pelajaran yang sangat berharga buat saya. Saya ambil hikmahnya untuk jadi pembisnis yang lebih baik,” kata Andrew kepada awak media usai prosesi IPO.
Andrew mengakui, keterbukaan melalui pasar saham jadi momentum baru. Menurutnya, publik bisa lebih mudah memantau kinerja dan tata kelola perusahaan ke depan.
“Dengan COIN punya kinerja, justru dengan IPO ini akan lebih terbuka. Keraguan teman-teman terhadap mungkin riwayat-riwayat saya yang dulu akan lebih bisa diawasin dengan kita jadi perusahaan terbuka,” ujarnya.
Andrew juga meminta publik memberi kesempatan kedua.
“Saya juga memohon pengertian dan teman-teman di publik bisa lebih besar hati untuk kasih kesempatan saya, percaya saya sebagai investor di Indokripto Koin Semesta dan sama-sama kasih saya kesempatan untuk berkontribusi untuk generasi muda ini,” ujarnya.
Ia mengklaim, COIN sudah punya basis pelanggan lebih dari 200 ribu investor. Hal ini menurutnya jadi potensi besar untuk ekonomi digital Tanah Air.
“Ini satu penunjang ekonomi digital lah di Indonesia. Dan kita harus sama-sama mengawal, menjaga, dan dengan terbuka ini saya yakin lebih baik pengawasannya dari publik juga ikut membantu pengawasannya,” jelasnya.
Andrew optimistis keterbukaan COIN bisa menarik minat investor asing. Ia menilai regulasi di Indonesia saat ini sangat mendukung.
“OJK ini sangat me-welcome investor asing ya untuk membuka PMA dan trading crypto, membuka bank account. Ini sangat very welcome untuk kita punya negara yang diperharap industri ini,” ucapnya.
Ia bahkan yakin Indonesia bisa jadi pasar utama perdagangan kripto di Asia Tenggara. Menurutnya, COIN punya peluang besar meniru sukses QRIS.
“Seperti QRIS, itu adalah sukses story yang sangat baik. Kita berharap di COIN ini bisa mengikuti jejak QRIS itu untuk Asia Tenggara,” ucap Andrew.
Ia menambahkan, industri kripto akan makin berkembang dengan munculnya produk-produk baru seperti stable coin.
“Saya pikir industri crypto akan ada banyak produk bawahannya, seperti stable coin. Mungkin teman-teman di sini yang paham crypto ada USDT, USDC. Mungkin di Indonesia akan juga launching yang disanction one-to-one oleh pemerintah,” jelasnya.
Ia berharap akan muncul stable coin yang didukung penuh oleh pemerintah Indonesia.
“Didukung oleh pemerintah 100% fully backed, 100% fully backed dengan rupiah. Sehingga itu bisa jadi satu coin yang diadopsi di Asia Tenggara. Itu cita-cita kita lah di COIN,” ujarnya.
Sebagai investor, Andrew punya harapan besar pada industri ini. Ia ingin COIN mendorong tokenisasi aset dan memperkuat ekonomi digital Indonesia.
“Cita saya sebagai investor, cita-cita saya juga. Tokenisasi RWA, semua itu mungkin dari kita. Harapan kita untuk bisa lebih berkembang dan mendorong ekonomi digital di Indonesia buat Indonesia,” pungkasnya.
