STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Mutuagung Lestari Tbk (MUTU) atau MUTU Internasional, calon emiten di bidang jasa pengujian, inspeksi dan sertifikasi (testing, inspection, and certification) atau TIC telah menyiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp13,8 miliar pada 2023. MUTU juga telah menganggarkan biaya operasional atau operating expenditure (opex) sebesar Rp15,7 miliar tahun ini.
Menurut Arifin Lambaga, Presiden Direktur MUTU International, dana capex akan digunakan untuk membangun lima laboratorium pengujian lingkungan. Kelima laboratorium tersebut berlokasi di Aceh, Palembang (Sumatera Selatan), Kendari (Sulawesi Tenggara), Manado (Sulawesi Utara) dan Pasuruan (Jawa Timur).
“Kita harapkan dengan adanya lab-lab ini juga akan kami satukan dengan beberapa lab yang sudah kami buat untuk pengujian terkait dengan mineral dan batubara,” ujar Arifin dalam konferensi pers paparan publik IPO MUTU di Jakarta, Kamis (13/07).
Arifin menjelaskan, melalui PT Jasa Mutu Mineral Indonesia (Jammin), salah satu anak usaha yang 99% sahamnya dimiliki Perseroan, pihaknya juga akan menambah laboratorium baru di bidang batubara dan nikel. Laboratorium batubara akan dibuka di Banjarbaru (Kalimantan Selatan) dan Pontianak (Kalimantan Barat). Adapun laboartorium mineral bakal buka di Halmahera. Saat ini, MUTU sudah punya dua laboratorium nikel yakni di Morowali (Sulawesi Barat) dan Kendari (Sulawesi Tenggara) yang pelanggannya antara lain Smelter.
“Nanti kita satukan dengan laboratorium MUTU lainnya. Sudah ada kesepakatan dengan beberapa perusahaan yang akan menggunakan jasa-jasa kita,” jelasnya.
Sumarna, Direktur MUTU menambahkan, untuk membangun satu laboratorium dibutuhkan investasi sekitar Rp5 miliar.
Terkait dengan sumber pendanaan capex dan opex, lanjut dia, merupakan perpaduan dari internal dan eksternal. Untuk dana internal akan berasal dari kas Perseroan. Adapun sumber pendanaan eskternal datang dari hasil penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO).
Sebagaimana tercantum dalam prospektus, sebanyak 66% dana hasil IPO akan dipakai untuk capex. Baik untuk membiayai pengembangan laboratorium eksisting maupun pembangunan laboratorium baru. Laboratorium tersebut nantinya bakal menjadi kantor cabang setelah mendapatkan akreditasi.
Adapun sebesar 34% dana hasil penawaran saham ditambah seluruh dana hasil pelaksanaan waran akan dialokasikan untuk keperluan belanja operasional demi menunjang bisnis Perseroan. Bukan saja di pasar eksisting tapi juga di pasar yang baru. Itu termasuk peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia sesuai tiga fokus strategi Perseroan,yaitu Green Economy, Shariah Economy dan Digital Economy.
Irham Budiman, Direktur MUTU memastikan, kelima laboratorium baru yang dibangun bakal tuntas pada awal tahun depan. Kata dia, proses pembangunan sebuah laboratorium mulai dari proses perencanan awal hingga mendapat akreditasi membutuhkan waktu sekitar satu tahun. Namun, karena pihaknya sudah berpengalaman dalam membangun labotarium baru. ia optimistis operasional kelima laboratorium baru tersebut akan sesuai dengan jadwal.
“Dari sisi persiapan-persiapan, lokasi dan SDM sudah kita mulai. Jadi, bisa kita pastikan ini akan berjalan cukup lancar terkait dengan pengembangan. Mungkin sudah akan kelihatan hasilnya pada awal tahun depan,” jelas Irham.
Sebagaimana diketahui, saat ini, MUTU tengah dalam proses penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Perseroan berencana akan melepas sebanyak-banyaknya 942.857.200 lembar saham atau maksimal 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan. Saham MUTU akan ditawarkan dalam rentang harga Rp105 hingga Rp110 per saham. Dengan demikian, Perseroan diproyeksikan akan memperoleh dana segar antara Rp99,00 miliar hingga Rp103,71 miliar.
Bersamaan dengan penawaran umum saham, Perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 235.714.300 Waran Seri I senilai Rp76,37 miliar dengan rasio 4 berbanding 1. Setiap pemegang empat saham baru akan memperoleh satu waran dengan harga pelaksanaan Rp324 selama periode 9 Februari 2024 – 8 Agustus 2025.
IPO ini didahului dengan penawaran awal (book building) yang mulai dibuka pada 12-24 Juli 2023. Untuk IPO MUTU, PT Trimegah Sekuritas Indonesia ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi Efek.
Saham dan waran MUTU akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Agustus 2023. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan dapat menerbitkan pernyataan efektif untuk PUP MUTU pada 31 Juli 2023.