STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI mencatat laba bersih konsolidasi sebesar Rp13,80 triliun pada kuartal I 2025. Angka ini turun sekitar 13,6% dibandingkan laba periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp15,98 triliun.
Mengutip laporan keuangan Perseroan yang dipublikasikan pada Rabu (30/4/2024), laba Perseroan antara lain ditopang oleh pendapatan bunga bersih sebesar Rp35,85 triliun. Capaian ini berkurang 1,75% ketimbang Rp36,49 triliun per Maret 2024.
Sepanjang Januari hingga Maret 2025, BBRI menyalurkan kredit sebesar Rp1.373,66 triliun. Jumlah ini naik sekitar 5,2% dibandingkan posisi Maret 2024 yang tercatat Rp1.308,65 triliun. Kredit ke sektor UMKM mendominasi penyaluran dengan nilai Rp1.126,02 triliun. Nilai tersebut tumbuh 3,4% dari Rp1.089,41 triliun pada Maret 2024.
Kualitas kredit BRI tetap terjaga. Rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) tercatat 2,97%. Sementara rasio pencadangan atau NPL coverage sebesar 200,60%.
Penghimpunan dana pihak ketiga atau DPK mencapai Rp1.421,60 triliun. Naik tipis 0,4% dibandingkan kuartal I 2024 yang sebesar Rp1.416,21 triliun. Dana murah atau current account saving account (CASA) menyumbang Rp934,9 triliun, setara 65,8% dari total DPK.
Rasio kredit terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) sebesar 86,03%. Sementara rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) berada di level 24,03%.
Aset BRI juga meningkat. Hingga akhir Maret 2025, total aset tercatat Rp2.098,23 triliun. Naik 5,5% dari posisi Maret 2024 yang sebesar Rp1.989,07 triliun.
