STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Manajemen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menegaskan siap memanfaatkan sisa anggaran buyback saham senilai Rp2,5 triliun. Langkah ini dipertimbangkan menyusul tren pergerakan harga saham BBRI yang dinilai masih undervalue.
Direktur Finance & Strategy BRI, Viviana Dyah Ayu Retno, mengatakan perseroan sudah mendapatkan persetujuan untuk melakukan buyback sejak Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan 24 Maret 2025. “Seperti kita ketahui bersama, pada RUPS tahunan beberapa bulan yang lalu tanggal 24 Maret 2025, kami telah memperoleh persetujuan untuk melakukan buyback dalam periode 12 bulan sejak persetujuan Maret tersebut,” ujarnya di Jakarta, Kamis (30/10/2025).
Viviana menambahkan total anggaran buyback yang disetujui mencapai Rp3 triliun. Saat ini, BBRI masih memiliki sisa budget sekitar Rp2,5 triliun yang dapat digunakan segera jika situasi harga saham memungkinkan. “Kami memperoleh budget kurang lebih sekitar Rp3 triliun, dan saat ini kami masih memiliki budget sekitar Rp2,5 triliun yang tentunya dapat kami pakai sesegera mungkin kalau kita melihat situasi pergerakan harga saham BRI,” kata Viviana.
Ia menegaskan saat ini saham BBRI memang sedang dipandang undervalue, sehingga buyback menjadi salah satu opsi strategis. “Saat ini, memang kami melihat saham BBRI under value, kami mempertimbangkan untuk melakukan hal tersebut,” ujarnya.
Perseroan juga akan tetap berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait keterbukaan informasi dan regulasi yang berlaku. “Tentunya kami akan berkoordinasi dengan OJK terkait dengan keterbukaan informasi bagaimana keterbukaan yang berlaku,” tambah Viviana.
Program buyback BBRI berlangsung selama 12 bulan sejak 25 Maret 2025 hingga 24 Maret 2026. Buyback bisa dilakukan melalui bursa maupun di luar bursa, secara bertahap atau sekaligus. Saham yang dibeli kembali akan menjadi saham treasuri dan digunakan untuk Program Kepemilikan Saham Pekerja serta Direksi dan Dewan Komisaris sesuai persetujuan regulator.
BBRI telah memulai buyback periode pertama pada April 2025 sebagai bagian dari strategi meningkatkan kepercayaan investor.
Pada penutupan perdagangan Rabu (29/10/2025), saham BBRI berada di level Rp3.890 per saham, naik Rp40 atau 1,04% dari harga penutupan sebelumnya Rp3.850 pada 28 Oktober 2025. Pada hari yang sama, saham dibuka di harga Rp3.830, dengan titik tertinggi Rp3.890 dan terendah Rp3.790. Volume perdagangan tercatat sebanyak 215.008.600 saham.
Sepanjang 2025, harga tertinggi saham BBRI tercatat Rp4.450 pada 28 Mei 2025, sementara harga terendah Rp3.360 pada 28 Februari 2025. Dalam 52 minggu terakhir, harga saham BBRI bergerak di rentang Rp3.360 hingga Rp4.870. Kapitalisasi pasar perseroan tercatat sebesar Rp589,56 triliun.
Dengan sisa budget buyback sebesar Rp2,5 triliun, BBRI siap bergerak kapan saja melihat momentum harga saham, sambil tetap berkoordinasi dengan OJK untuk menjaga keterbukaan informasi.
