STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi membuka kembali perdagangan saham PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) dan PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA). Kedua saham ini mulai dapat diperdagangkan lagi di Pasar Reguler dan Pasar Tunai pada sesi I tanggal 31 Juli 2025.
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono mengatakan pembukaan suspensi ini merupakan tindak lanjut dari evaluasi bursa. “Dengan ini diumumkan bahwa suspensi atas perdagangan saham di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dibuka kembali mulai sesi I tanggal 31 Juli 2025,” ujarnya, dalam keterbukaan informasi dikutip Kamis (31/7/2025).
Sebelumnya, suspensi atas kedua saham dilakukan sebagai langkah cooling down. Ini bertujuan memberikan waktu bagi investor untuk mencerna informasi dengan lebih matang sebelum membuat keputusan investasi.
BEI menegaskan lonjakan harga yang signifikan pada kedua saham dinilai tidak wajar sehingga perlu dilakukan penghentian sementara.
Saham BUVA sempat masuk dalam daftar Unusual Market Activity (UMA) pada Selasa, 29 Juli 2025. Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai telah terjadi lonjakan harga yang tidak biasa. Sebelumnya, saham BUVA juga pernah masuk daftar UMA pada 12 Februari 2025.
Informasi terakhir dari perusahaan ini terkait perubahan struktur internal audit yang diumumkan pada 25 Juli 2025. Perubahan ini menjadi perhatian di tengah pergerakan harga saham yang signifikan.
Pada penutupan perdagangan Senin, 29 Juli 2025, saham BUVA melonjak 8,38% atau naik 15 poin ke level Rp194 per saham. Sepanjang hari itu, saham BUVA sempat menyentuh harga tertinggi di Rp214 dan terendah di Rp186.
Kapitalisasi pasar BUVA kini tercatat sebesar Rp3,99 triliun. Rasio price to earnings (P/E ratio) emiten ini mencapai 42,97. Dalam satu tahun terakhir, saham BUVA telah meroket dari titik terendah di Rp53 hingga menyentuh harga tertinggi di Rp214.
Sementara itu, pada penutupan perdagangan Senin, 21 Juli 2025, saham NRCA juga mencatat lonjakan signifikan. Saham NRCA naik Rp200 atau 24,54% ke level Rp1.015 per saham. Volume transaksi tercatat sebanyak 44,79 juta lembar dengan nilai Rp45,46 miliar. Saham ini diperdagangkan sebanyak 811 kali.