Rabu, Agustus 6, 2025
34.7 C
Jakarta

BEI Genjot IPO Jumbo, Targetkan 5 Emiten Raksasa Tercatat hingga 2025!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) terus berupaya mendorong makin banyak perusahaan besar masuk ke pasar modal. Targetnya jelas, agar kehadiran mereka bisa memberi dampak nyata terhadap bobot Indonesia di indeks global.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, menjelaskan pihaknya ingin perusahaan-perusahaan dengan skala besar dan potensi pertumbuhan tinggi bisa memanfaatkan pasar modal sebagai sumber pendanaan jangka panjang.

“Kehadiran perusahaan tercatat dengan skala besar diharapkan dapat memperkuat struktur dan likuiditas pasar serta menarik lebih banyak minat investor,” ujar Nyoman, di Jakarta, Jumat (16/5/2025).

BEI menargetkan lima perusahaan besar untuk melantai di pasar modal lewat skema Initial Public Offering (IPO) tahun ini. Perusahaan yang dibidik masuk dalam kategori lighthouse company atau perusahaan beraset besar.

Nyoman menyebut perusahaan yang masuk kategori ini harus punya kapitalisasi pasar di atas Rp3 triliun. Selain itu, saham yang dilepas ke publik atau free float-nya juga harus minimal 15%. BEI berharap kehadiran perusahaan besar ini bisa menarik lebih banyak investor dan meningkatkan daya saing pasar modal Indonesia.

“Kami menetapkan target pada tahun 2025 sebanyak 5 IPO lighthouse dan saat ini telah tercatat 3 IPO lighthouse yakni RATU, CBDK, dan YUPI,” ungkap Nyoman.

Untuk mewujudkannya, BEI telah menyusun kajian mendalam mengenai potensi IPO skala besar. Kajian ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan mulai dari grup usaha besar, calon emiten potensial, investor institusi dan ritel, hingga lembaga pemerintah.

Tujuannya adalah untuk memetakan minat perusahaan-perusahaan besar terhadap IPO serta menyusun perbaikan regulasi dan infrastruktur yang mendukung kebutuhan emiten tersebut.

Tak hanya itu, BEI juga membentuk unit kerja khusus yang aktif mendampingi perusahaan dengan aset besar, baik swasta maupun BUMN dan anak usahanya dalam proses menuju IPO. Pendampingan ini dilakukan melalui program seperti go public coaching clinic, one-on-one meeting, hingga networking event antara pengusaha dan lembaga penunjang pasar modal.

Langkah ini bertujuan mempermudah perusahaan mengakses pihak-pihak terkait dalam proses IPO.

Dari sisi regulasi, BEI juga sedang mengkaji ulang aturan terkait jumlah minimal saham yang beredar di publik (free float) baik saat IPO maupun setelah tercatat, serta batasan minimum aspek keuangan perusahaan.

Artikel Terkait

Xolare RCR Energy dan Apolpo LLC Jalin Kerjasama, Kembangkan Pasar CCUS di Indonesia

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Apolpo LLC, perusahaan Amerika Serikat yang...

Perkuat Jaringan, Avian Brands Targetkan Buka 6 Pusat Distribusi Baru di 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Avia Avian Tbk (AVIA) atau...

IHSG Sesi I Tertahan di 7.514,660, Turun Tipis 0,01%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru