STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mengumumkan daftar saham yang masuk pengawasan Unusual Market Activity (UMA). Kali ini ada tujuh saham yang terdeteksi mengalami pola transaksi di luar kebiasaan.
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono, menegaskan langkah ini merupakan bagian dari perlindungan terhadap investor. “Dalam rangka perlindungan Investor, dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity),” tulis Yulianto dalam keterbukaan informasi di laman Bursa, Jumat (26/9/2025).
Saham yang masuk daftar UMA antara lain PT Habco Trans Maritima Tbk (HATM), PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA), PT Globe Kita Terang Tbk (GLOB), PT Bersama Zatta Jaya Tbk (ZATA), PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC), PT Ever Shine Text Tbk (ESTI), dan PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST).
BEI menekankan pengumuman UMA tidak serta-merta menunjukkan adanya pelanggaran peraturan pasar modal. Bursa menyampaikan saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi ketujuh saham tersebut.
HATM kembali masuk radar pengawasan setelah sebelumnya pernah diumumkan UMA pada 23 Juni 2025 dan 17 Oktober 2024. Informasi terakhir yang dipublikasikan perusahaan adalah laporan bulanan registrasi pemegang efek per 3 September 2025.
DADA tercatat mengalami UMA seiring kenaikan harga saham. Informasi terakhir dari emiten ini adalah bukti iklan panggilan RUPS pada 22 September 2025.
GLOB juga kembali masuk daftar UMA setelah sebelumnya diumumkan pada 12 Maret 2025. Informasi terakhir mengenai emiten ini adalah laporan bulanan registrasi pemegang efek per 2 September 2025.
ZATA ikut terpantau dengan laporan terakhir registrasi pemegang efek pada 8 September 2025. Sementara RANC masuk daftar UMA dengan laporan bulanan registrasi pemegang efek per 9 September 2025.
ESTI juga mengalami peningkatan harga saham di luar kebiasaan. Informasi terakhir dari perusahaan ini adalah iklan hasil RUPS pada 19 September 2025.
FAST, pemilik jaringan restoran cepat saji, turut terpantau UMA. Emiten ini terakhir menyampaikan laporan bulanan registrasi pemegang efek per 9 September 2025.
BEI mengimbau investor untuk memperhatikan jawaban emiten atas permintaan konfirmasi, mencermati kinerja dan keterbukaan informasi, meninjau kembali rencana aksi korporasi yang belum disetujui RUPS, serta mempertimbangkan risiko sebelum mengambil keputusan investasi.