STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan enam saham pada Senin, 15 September 2025. Langkah ini diambil setelah terjadinya lonjakan harga kumulatif yang dinilai signifikan.
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono, menjelaskan kebijakan suspensi dilakukan untuk memberikan waktu cooling down sekaligus melindungi investor.
“Penghentian sementara perdagangan dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya,” ujar Yulianto, dalam keterbukaan informasi di laman Bursa, dikutip Senin (15/9/2025)..
Saham yang terkena suspensi antara lain PT Oscar Mitra Sukses Sejahtera Tbk. (OLIV), PT Lion Metal Works Tbk. (LION), PT Hotel Fitra International Tbk. (FITT), PT First Media Tbk. (KBLV), PT Pakuan Tbk. (UANG), dan PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ).
Suspensi saham ini berlaku mulai sesi I perdagangan pada Senin, 15 September 2025, sampai dengan pengumuman lebih lanjut dari BEI.
Bursa mengingatkan agar investor memperhatikan setiap keterbukaan informasi yang disampaikan emiten. “Bursa mengimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan,” tegas Yulianto.
Harga Saham
Pada perdagangan Jumat, 12 September 2025, saham PT Oscar Mitra Sukses Sejahtera Tbk. (OLIV) yang bergerak di bidang perdagangan furnitur ditutup di level Rp99 per saham. Harga tersebut naik 10% atau 9 poin dari penutupan sebelumnya di Rp90. Sepanjang sesi, OLIV dibuka di Rp91, sempat menyentuh level terendah Rp90, lalu melonjak hingga Rp99 yang menjadi rekor tertinggi tahun ini. Volume perdagangan tercatat 14,68 juta saham. Dengan kenaikan itu, kapitalisasi pasar OLIV mencapai Rp188,1 miliar. Padahal, pada 2 Januari 2025 saham ini sempat menyentuh titik terendah Rp15 per saham. Dalam 52 minggu terakhir, pergerakannya berada di kisaran Rp9 hingga Rp99.
Kenaikan besar juga terjadi pada saham PT Lion Metal Works Tbk. (LION). Emiten produsen peralatan logam ini melesat 22,63% atau 155 poin ke level Rp840 dari sebelumnya Rp685. Saham LION dibuka di Rp585, sempat menyentuh titik terendah di level yang sama, lalu melesat hingga menembus Rp855 sebelum ditutup di Rp840. Volume transaksi mencapai 5,78 juta saham dengan kapitalisasi pasar Rp436,93 miliar. Pada 31 Januari 2025, LION sempat menyentuh level tertinggi Rp870, sementara titik terendah terjadi pada 9 April 2025 di Rp316. Dalam setahun terakhir, saham ini bergerak di kisaran Rp252 hingga Rp1.015.
Saham PT Hotel Fitra International Tbk. (FITT) juga mencetak lonjakan tajam. Emiten perhotelan ini ditutup di level Rp835 per saham atau naik 24,63% dibandingkan penutupan sehari sebelumnya di Rp670. Lonjakan ini membuat FITT menyentuh level tertinggi sepanjang tahun di Rp835, jauh meninggalkan posisi terendah Rp96 yang sempat tercatat pada 31 Januari 2025. Dalam 52 minggu terakhir, saham FITT bergerak di rentang Rp89 hingga Rp835. Sepanjang perdagangan, FITT dibuka dan bergerak stabil di Rp835 dengan volume 5,85 juta saham. Kapitalisasi pasarnya kini mencapai Rp1,08 triliun.
Tak kalah mencolok, saham PT First Media Tbk. (KBLV) ditutup melonjak 24,59% ke level Rp304 per saham dari Rp244. Saham emiten jasa internet dan multimedia ini dibuka di Rp246 lalu terus naik hingga menyentuh Rp304 yang juga menjadi level tertinggi harian. Kenaikan ini menempatkan KBLV di posisi tertinggi sepanjang 2025. Sebelumnya, harga saham sempat anjlok ke Rp53 pada 26 Juni 2025. Dari titik terendah itu, KBLV sudah meroket hampir enam kali lipat. Volume transaksi mencapai 470,77 juta saham dengan kapitalisasi pasar Rp529,61 miliar.
Saham PT Pakuan Tbk. (UANG) juga melesat 24,47% atau 405 poin ke level Rp2.060 per saham dari Rp1.655. Saham ini dibuka di Rp2.060 dan bergerak stabil di level yang sama hingga penutupan. Lonjakan harga membuat UANG mencatatkan rekor tertinggi sepanjang tahun. Sebaliknya, titik terendah sempat terjadi pada 31 Juli 2025 di Rp199. Dalam 52 minggu terakhir, pergerakannya berada di rentang Rp197 hingga Rp2.060. Kapitalisasi pasar UANG kini mencapai Rp2,49 triliun.
Selain itu, saham PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ) kembali menguat dan menorehkan rekor baru. Emiten rumah sakit ini ditutup di Rp9.000 per saham, naik 3,15% atau 275 poin dari Rp8.725. SRAJ dibuka di Rp8.950, sempat menyentuh titik terendah harian Rp8.700, lalu ditutup di harga tertinggi Rp9.000. Volume perdagangan mencapai 2,12 juta saham. Rekor ini menempatkan SRAJ di posisi tertinggi sepanjang 2025, jauh di atas titik terendah Rp2.320 yang terjadi pada 17 Februari 2025. Dalam setahun terakhir, saham ini bergerak di kisaran Rp2.250 hingga Rp9.025. Kapitalisasi pasarnya kini menembus Rp110,15 triliun.