Rabu, September 24, 2025
26.7 C
Jakarta

BI Sambut Positif Kesepakatan Dagang RI-AS, Ini Efeknya ke Ekonomi Indonesia!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bank Indonesia menilai kesepakatan dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat akan berdampak positif bagi ekonomi nasional, termasuk terhadap ekspor, neraca perdagangan, hingga stabilitas pasar keuangan.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, dalam pernyataan resminya di Jakarta, Rabu (16/7/2025), mengatakan hasil perundingan yang disampaikan pemerintah Amerika Serikat dan tim negosiasi Indonesia yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto patut disambut baik.

“Kami menyambut positif, hasilnya tentu saja cukup bagus dan kami terus akan melakukan pendalaman secara rinci terhadap dampaknya, baik untuk pertumbuhan ekonomi, neraca perdagangan, maupun pasar keuangan,” kata Perry.

Kesepakatan ini mencakup pemberlakuan tarif 19% atas ekspor Indonesia ke AS, serta komitmen Indonesia untuk membeli produk energi dan pesawat Boeing dari AS. Di sisi lain, AS juga memberikan tarif 0% untuk produk impornya ke Indonesia.

Menurut Perry, meski impor dari AS diperkirakan akan meningkat, mayoritas barang yang masuk merupakan barang produktif. Hal ini dinilai akan mendorong investasi dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional ke depan.

“Importnya produktif dan tentu saja akan mendorong pertumbuhan ekonomi ke depan, baik dari sisi investasi maupun sektor lainnya,” ujarnya.

Perry menegaskan kesepakatan dagang ini juga membawa kepastian baru bagi pelaku pasar. Ia menyebut hal ini akan berdampak langsung terhadap ekspektasi pasar dan aliran modal asing jangka pendek ke Indonesia, terutama di pasar keuangan.

“Kesepakatan ini akan memberikan kepastian bagi pelaku pasar dalam dan luar negeri. Ini akan memperbaiki ekspektasi pasar dan aliran modal asing jangka pendek ke Indonesia,” ucap Perry.

Selain itu, dampak positif juga diperkirakan akan dirasakan oleh pelaku usaha dan sektor perbankan. Perry menyebut adanya optimisme dalam pengambilan keputusan bisnis di masa depan.

Perry menegaskan Bank Indonesia akan terus memantau dan menilai secara mendalam seluruh dampak dari kesepakatan tersebut. Hasil kajian rinci akan disampaikan pada waktunya.

“Secara keseluruhan dapat kami sampaikan kami menyampaikan baik dan akan berdampak positif terhadap prospek ekonomi, baik pertumbuhan ekonomi maupun nanti juga terhadap pasar keuangan termasuk juga moneter dan nilai tukar ke depan,” tutup Perry.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengumumkan kesepakatan dagang terbaru antara AS dan Indonesia. Dalam pernyataannya, Trump menyebut produk ekspor dari Indonesia ke AS akan dikenakan tarif sebesar 19%. Sebagai gantinya, Indonesia akan membeli energi dan pesawat buatan AS.

Awalnya, Trump menetapkan tarif untuk produk ekspor Indonesia mencapai 32%. Namun, setelah negosiasi, Trump menyepakati tarif sebesar 19% untuk produk asal Indonesia.

Trump juga mengklaim telah berbicara langsung dengan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Menurutnya, kerja sama ini akan membuka pintu luas bagi AS. “Akses penuh ke Indonesia, semuanya,” kata Trump.

Lewat unggahan di media sosial Truth Social, Trump menyebut Indonesia akan membeli energi dari AS senilai US$15 miliar dan produk pertanian sebesar US$4,5 miliar. Selain itu, Indonesia juga akan membeli 50 unit pesawat Boeing, termasuk tipe 777.

Trump menyoroti kekayaan sumber daya alam Indonesia yang dinilai sangat penting bagi AS. “Indonesia sangat kuat di sektor tembaga,” ujarnya. Pekan lalu, logam tembaga baru saja dikenai tarif sebesar 50% oleh AS. Trump juga menyebut Indonesia punya “banyak mineral penting yang sangat bernilai.”

“Indonesia punya banyak produk hebat, juga memiliki bahan tambang yang sangat bernilai. Salah satunya adalah tembaga berkualitas tinggi, yang akan kita gunakan,” tegas Trump.

Artikel Terkait

Likuiditas Perekonomian Tumbuh 7,6% Jadi Rp9.657,1 Triliun pada Agustus 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bank Indonesia (BI) mengumukan, likuiditas perekonomian...

Menkeu Purbaya Optimistis Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa Lampaui 4,8%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan...

Belanja Negara Tembus Rp1.960,3 Triliun per Agustus 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Realisasi Belanja Negara hingga 31 Agustus...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru