Rabu, Agustus 6, 2025
28.7 C
Jakarta

Buka Suara Soal Penutupan Pabrik Sepatu Bata, BEI Singgung Delisting Saham!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) buka suara soal penutupan pabrik PT Sepatu Bata Tbk (BATA), di Purwakarta, Jawa Barat terhitung mulai tanggal 30 April 2024.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, pihaknya telah melakukan komunikasi intensif dengan manajemen BATA. BEI sedang menunggu tanggapan resmi dari perusahaan tersebut terkait masalah ini.

 “Konsen kami terkait dengan going concern Perusahaan. Sudah kami lakukan (komunikasi) mohon ditunggu,” ungkap Nyoman, di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (8/5/2024).

Mengenai batas waktu yang diberikan BEI kepada manajemen BATA untuk memberikan tanggapan resminya, Nyoman mengungkapkan bahwa pihaknya memberikan tenggat selama tiga hari. “Batas waktu kalau tanggapan harusnya kan tiga hari. Kita tunggu beberapa hari ke depan,” bebernya.

Pada kesemptan tersebut, Nyoman juga menjawab pertanyaan mengenai kemungkinan delisting BATA dari bursa saham. Ia menegaskan bahwa belum ada keputusan pasti terkait hal ini. “Kita lihat perkembangannya dulu. Jangan buru-buru delisting,” tandasnya.

Hatta Tutuko, Direktur dan Sekretaris Perusahaan BATA dalam pengumuman resmi melalui laman BEI, pada Jumat (03/5/2024) mengatakan, Perseroan telah melakukan bebagai upaya selama empat tahun terakhir di tengah kerugian dan tantangan  industri akibat pandemi dan perubahan perilaku konsumen yang begitu cepat.

Menurut Hatta, BATA sudah tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta, karena permintaan pelanggan terhadap jenis produk yang dibuat di pabrik ini terus menurun. Selain itu, kapasitas produksi pabrik jauh melebihi kebutuhan yang bisa diperoleh secara berkelanjutan dari pemasok lokal di Indonesia. “Dengan begitu, Perseroan tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta,” tulis Hatta dalam laporannya.

Keputusan tersebut, lanjut Hatta, merupakan langkah terbaik yang diambil Perseroan berdasarkan evaluasi menyeluruh dan kesepakatan pihak terkait. Hatta menegaskan, Perseroan berkomitmen untuk memastikan kelancaran transisi bagi seluruh karyawan dan mitra yang terkena dampak perubahan ini.

BATA menderita kerugian sebesar Rp80,65 miliar pada Januari-September 203, membengkak 294,76% dibanding rugi Rp20,43 miliar pada Januari-September 2022. Penjualan bersih Perseroan turun 0,42% menjadi Rp488,47 miliar pada Januari-September 2023, dari Rp490,57 miliar periode sama 2022.

Artikel Terkait

Prima Globalindo (PPGL) Cairkan Dividen Interim Rp3 per Saham, Catat Jadwalnya

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Manajemen PT Prima Globalindo Logistik Tbk...

IHSG Berpotensi Menguat Lagi, BNI Sekuritas Sarankan ‘Spec Buy’ BREN, WIRG dan 4 Saham Ini!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di...

BEI Cabut Suspensi, Saham DCII dan Emiten Ini Kembali Bisa Diperdagangkan Mulai Besok!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi membuka...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru