STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia menunjukkan hasil yang beragam pada penutupan perdagangan hari Senin sore (9/12/2024) waktu setempat.
Mengutip CNBC International, indeks Hang Seng di Hong Kong melonjakhampir 3% di akhir perdagangan. Kenaikan ini terjadi setelah pemerintah Tiongkok mengumumkan rencana stimulus fiskal besar-besaran dan pelonggaran kebijakan moneter. Langkah ini ditujukan untuk mendorong konsumsi domestik pada tahun depan.
Namun, sebelum kabar ini diumumkan, indeks CSI 300 di Tiongkok Daratan justru melemah 0,17% dan berakhir di level 3.966,57.
Data inflasi Tiongkok juga menjadi sorotan. Indeks Harga Konsumen (CPI) hanya naik 0,2% secara tahunan pada November. Angka ini lebih rendah dibandingkan Oktober yang mencatat kenaikan 0,3%. Hasil tersebut juga jauh dari proyeksi para ekonom yang memperkirakan kenaikan sebesar 0,5%.
Sementara itu, Korea Selatan menghadapi tekanan besar. Indeks Kospi terjun 2,78% ke 2.360,58. Kosdaq bahkan anjlok lebih dalam, turun 5,19% ke 627,01. Ketidakstabilan politik disebut sebagai pemicu utama. Presiden Yoon Suk Yeol, meskipun lolos dari pemakzulan, kini tengah menghadapi penyelidikan kriminal atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan.
Berbeda dengan Korea Selatan, Jepang justru mencatatkan kenaikan. Indeks Nikkei 225 naik tipis 0,18% ke 39.160,5. Topix juga menguat 0,27% ke 2.734,56. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Jepang untuk kuartal ketiga direvisi naik menjadi 0,3%, melampaui proyeksi awal sebesar 0,2%.
Di Australia, pergerakan lebih stabil. Indeks S&P/ASX 200 naik tipis 0,02% ke 8.423.