STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik ditutup bervariasi pada perdagangan Selasa (21/10/2025) waktu setempat. Indeks utama Jepang, Nikkei 225, sempat menembus rekor tertinggi sebelum akhirnya melemah setelah Sanae Takaichi resmi terpilih menjadi Perdana Menteri Jepang.
Mengutip CNBC International, indeks Nikkei 225 naik tipis 0,27% ke level 49.316,06. Sementara itu, indeks Topix nyaris tidak berubah di posisi 3.249,5 setelah sebelumnya juga sempat mencatat rekor baru.
Bursa saham Asia bergerak campuran pada perdagangan Rabu. Investor menyoroti data perdagangan Jepang dan dinamika politik setelah pemerintahan baru resmi dilantik.
Indeks Nikkei 225 Jepang ditutup nyaris stagnan di level 49.307,79, mengakhiri reli rekor berturut-turut. Sebaliknya, Topix Index naik 0,52% ke 3.266,43 dan mencetak rekor penutupan tertinggi baru.
Ekspor Jepang pada September naik 4,2% secara tahunan. Kenaikan ini memutus tren penurunan empat bulan beruntun. Pengiriman ke kawasan Asia menguat cukup signifikan dan mampu menutupi penurunan ekspor ke Amerika Serikat. Namun, hasil tersebut masih di bawah perkiraan analis yang memprediksi kenaikan 4,6%, menurut survei Reuters.
Pemerintahan baru Perdana Menteri Sanae Takaichi resmi mulai bekerja pada Selasa. Dalam kabinetnya, Shinjiro Koizumi—mantan pesaing Takaichi dalam pemilihan ketua Partai Demokrat Liberal—menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Sementara itu, Satsuki Katayama mencetak sejarah sebagai perempuan pertama yang menjadi Menteri Keuangan Jepang.
Saham SoftBank sempat anjlok lebih dari 10% sebelum menutup pelemahan di sekitar 5%. Saham konglomerat teknologi itu sebelumnya sempat melonjak 8,5% di awal pekan.
Di Korea Selatan, pasar saham melesat lebih tinggi dibanding kawasan lain. Indeks Kospi mencatat rekor penutupan baru di 3.883,68, naik 1,56%, memperpanjang reli menjadi enam hari berturut-turut. Indeks Kosdaq juga menguat 0,76% ke 879,15.
Saham LG Chem terbang 13% setelah Palliser Capital mendesak perusahaan kimia itu melakukan perombakan dewan direksi dan membeli kembali sahamnya, menurut laporan Reuters.
Sebaliknya, Hang Seng Index di Hong Kong turun 0,94% dan berakhir di 25.781,77. Saham Pop Mart, pembuat boneka Labubu, justru naik 2,4% setelah mencatat lonjakan pendapatan 250% pada kuartal ketiga.
Indeks CSI 300 di China daratan melemah 0,33% menjadi 4.592,57. Sementara S&P/ASX 200 Australia turun 0,71% ke 9.030 setelah saham-saham rare earth sempat reli di awal sesi.
Pasar saham India tutup karena hari libur.
