STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik ditutup bervariasi pada akhir perdagangan Selasa sore (1/7/2025) waktu setempat. Investor mencermati kenaikan di Wall Street dan rencana tarif dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Mengutip CNBC International, sentimen investor juga dipengaruhi oleh berakhirnya masa tenggang tarif selama 90 hari yang akan jatuh tempo pekan depan. Trump sebelumnya mengisyaratkan akan kembali memberlakukan tarif penuh jika tidak ada kesepakatan dagang yang memuaskan.
Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, mengatakan pada Senin bahwa ada beberapa negara yang sedang bernegosiasi dengan itikad baik. Namun ia menegaskan, “Tarif bisa kembali ke level awal pada 2 April jika kesepakatan tidak tercapai karena mereka bersikap keras kepala.”
Dari Jepang, indeks Nikkei 225 merosot 1,24% ke posisi 39.986,33 setelah sempat menyentuh level tertinggi dalam 11 bulan terakhir di sesi sebelumnya. Indeks Topix juga turun 0,73% menjadi 2.832,07.
Sementara itu, bursa di Korea Selatan mencatat kinerja positif. Indeks Kospi naik 0,58% ke level 3.089,65 dan Kosdaq menguat 0,28% ke posisi 783,67.
Di China, indeks CSI 300 bertambah tipis 0,17% menjadi 3.942,76. Data manufaktur versi Caixin/S&P Global untuk Juni tercatat di angka 50,4. Angka ini lebih tinggi dibanding prediksi analis yang memperkirakan 49.
Bursa Shanghai juga menguat 0,39% ke posisi 3.457,75. Namun, pasar saham Hong Kong tutup karena libur nasional.
Di Australia, indeks S&P/ASX 200 nyaris tak bergerak dan ditutup di level 8.541,10 atau turun tipis 0,01%.
Sementara itu, indeks CNBC 100 Asia naik 0,45% ke 11.267,66.
Di India, indeks Nifty 50 dan BSE Sensex bergerak datar hingga pukul 13.00 waktu setempat.