STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa babak belur pada penutupan perdagangan Selasa (4/3/2025) waktu setempat. Kemerosotan ini terjadi setelah pasar global ketar-ketir dengan dampak kebijakan tarif baru dari Presiden AS Donald Trump. Langkah ini memicu ketegangan dagang yang semakin memanas, dengan Meksiko, Kanada, dan Tiongkok yang langsung menyiapkan aksi balasan.
Mengutip CNBC International, indeks Stoxx 600, yang mencakup saham-saham di seluruh Eropa terjun 2,2% dan mencatat penurunan harian terbesar sejak Agustus tahun lalu. Saham sektor otomotif jadi yang paling terpukul dengan penurunan 5,7%, mengingat industri ini bakal terkena dampak besar dari bea masuk baru.
Stellantis, produsen mobil Dodge, ambruk 10% di penutupan. Saham Mercedes-Benz juga tak luput dari tekanan, turun 5%.
Di sisi lain, perusahaan pertahanan asal Prancis, Thales, sempat melesat 12% di sesi awal perdagangan setelah melaporkan kenaikan pendapatan sepanjang 2024. Namun, sahamnya hanya bertahan naik 2,5% saat pasar tutup. Thales menjadi salah satu dari sedikit saham di sektor militer Eropa yang tetap menguat berkat ekspektasi peningkatan belanja pertahanan di kawasan.
Investor khawatir tarif baru ini akan memicu inflasi di AS dan memperburuk perang dagang global. Pada Senin, ketiga indeks utama Wall Street langsung berbalik ke zona merah setelah Trump menegaskan tarif 25% terhadap Kanada dan Meksiko tetap berlaku mulai Selasa. Ia juga menambahkan bea masuk 10% untuk barang asal Tiongkok.
Tiongkok langsung bereaksi dengan mengenakan tarif tambahan hingga 15% untuk beberapa produk AS. Beijing juga membatasi ekspor ke 15 perusahaan asal AS sebagai langkah balasan.
Saham-saham Eropa sebelumnya sempat menguat pada Senin, terutama di sektor pertahanan, setelah para pemimpin regional menggelar pembicaraan keamanan yang membahas peningkatan anggaran militer. Di sisi lain, data inflasi zona euro memperkuat spekulasi bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) akan memangkas suku bunga dalam pertemuan Kamis mendatang.