Selasa, November 11, 2025
26.8 C
Jakarta

Bursa Eropa Kompak Menguat, Saham Jam Tangan Mewah Melonjak 6,1%

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup menguat pada akhir perdagangan Rabu (3/9/2025) waktu setempat. Pasar kembali pulih setelah sebelumnya tertekan isu fiskal di kawasan.

Mengutip CNBC International, indeks Stoxx Europe 600 yang mencakup saham-saham utama di kawasan Eropa, naik 0,66% ke 546,78. Hampir semua sektor dan bursa utama bergerak positif.

Di Prancis, CAC 40 menguat 0,86% ke 7.719,71. FTSE 100 di London bertambah 0,67% menjadi 9.177,99. DAX di Jerman naik 0,46% ke 23.594,80. IBEX 35 Spanyol menguat 0,58% ke 14.789,40. FTSE MIB Italia ditutup tipis 0,14% lebih tinggi di 41.784,66.

Sorotan utama datang dari saham Watches of Switzerland yang melesat 6,1%. Kenaikan ini dipicu pembaruan kinerja dan rekomendasi “buy” dari Deutsche Bank.

Perusahaan penjual jam tangan mewah itu menegaskan masih berada di jalur sesuai ekspektasi untuk paruh pertama tahun fiskal. Lonjakan tarif impor dari Amerika Serikat tidak banyak memengaruhi bisnisnya.

“Kami melihat perdagangan tetap kuat sepanjang periode, terutama di AS meski ada pengumuman kenaikan tarif impor produk Swiss,” tulis Watches of Switzerland dalam pembaruan kinerja.

Mereka juga optimistis kebijakan tarif baru dari AS tidak akan berdampak besar pada semester pertama tahun fiskal 2026. “Kami tidak mengantisipasi dampak material dari tarif AS di H1 FY26 karena mitra merek telah meningkatkan persediaan sebagaimana ditunjukkan oleh ekspor jam tangan Swiss pada Juli 2025 yang naik 45% dibandingkan tahun lalu,” lanjut pernyataan itu.

Kebijakan tarif tersebut muncul setelah Presiden AS Donald Trump mengenakan tarif mengejutkan sebesar 39% pada produk Swiss sejak Agustus.

Deutsche Bank menilai prospek saham Watches of Switzerland lebih baik dari perkiraan pasar. “Kami percaya risiko penurunan laba WOSG akibat tarif impor AS jauh lebih terbatas dibandingkan yang tercermin dalam harga saham,” kata analis Deutsche Bank, Alison Lygo.

Ia menambahkan, “Hal ini didasarkan pada pandangan kami bahwa risiko sebenarnya, yaitu permintaan merek yang tidak terbatas pasokan di AS, hanya menyumbang sebagian kecil dari total laba kotor.”

Kenaikan bursa Eropa terjadi setelah sehari sebelumnya indeks jatuh akibat lonjakan imbal hasil obligasi. Di Inggris, imbal hasil obligasi tenor 30 tahun sempat menyentuh level tertinggi sejak 1998 menjelang pembahasan Anggaran Musim Gugur.

Di Prancis, imbal hasil obligasi 30 tahun berada di titik tertinggi sejak 2009. Tekanan meningkat karena pekan depan parlemen akan menggelar mosi tidak percaya yang bisa menggulingkan pemerintah terkait sengketa anggaran.

Secara global, imbal hasil obligasi juga naik seiring kekhawatiran tarif perdagangan Trump. Di Amerika Serikat, imbal hasil Treasury melonjak setelah pengadilan banding menyatakan sebagian besar tarif global Trump ilegal. Putusan ini bisa memaksa pemerintah AS mengembalikan miliaran dolar dari bea masuk yang sudah dipungut.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Wall Street Melonjak, Nasdaq Naik 2% Usai Sinyal Akhir Penutupan Pemerintah AS

STOCKWATCH.ID (NEW YORK) – Bursa saham Wall Street ditutup...

Bursa Eropa Kompak Menguat, Kabar Baik dari AS Bikin Investor Kembali Pede!

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa kompak menguat pada...

Bursa Saham Asia Rebound Berjamaah, Kospi Korea Selatan Melonjak Lebih dari 3%

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik kompak menguat pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru