Sabtu, November 8, 2025
25.9 C
Jakarta

Bursa Eropa Kompak Menguat, Saham Pertahanan Terbang, Novo Nordisk Tergelincir 1,3%

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup menguat pada perdagangan Selasa (21/10/2025) waktu setempat. Tren positif ini berlanjut dari awal pekan seiring minat tinggi investor pada saham-saham pertahanan. Namun, saham raksasa farmasi Novo Nordisk justru melemah setelah mengumumkan rencana rapat luar biasa dewan direksi.

Mengutip CNBC International, indeks Stoxx Europe 600 yang berisi saham-saham utama di Eropa ditutup menguat naik 0,21% ke level 573,3. Indeks FTSE 100 di London bertambah 0,25% ke 9.426,99. DAX di Jerman menguat 0,29% ke 24.330,03, dan CAC 40 di Prancis naik 0,64% ke 8.258,86. Sementara itu, FTSE MIB di Italia menguat 0,6% ke 42.648,28. Berbeda dengan lainnya, indeks IBEX 35 di Spanyol justru turun 0,39% ke 15.767,10.

Sektor pertahanan menjadi bintang utama perdagangan. Indeks Stoxx Europe Aerospace and Defense naik sekitar 1,1%. Sempat melemah di awal sesi, sektor ini pulih dan berakhir di zona hijau. Saham Montana Aerospace asal Swiss melonjak lebih dari 10% dan menjadi pemimpin kenaikan. Di sisi lain, saham Renk dari Jerman turun 0,6%, sedangkan Leonardo asal Italia naik 1,3%.

Kenaikan saham-saham pertahanan memperpanjang reli sejak awal minggu. Sentimen positif muncul setelah debut pasar dari TKMS, divisi kapal perang yang baru dipisahkan dari Thyssenkrupp, serta meningkatnya ketegangan politik antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy akhir pekan lalu.

Berbeda dengan sektor pertahanan, saham Novo Nordisk turun 1,3%. Perusahaan farmasi asal Denmark itu mengumumkan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 14 November. Agenda utamanya adalah memilih anggota baru dewan direksi setelah muncul perselisihan antara pemegang saham pengendali dan dewan yang ada.

“Setelah melakukan dialog dengan Yayasan Novo Nordisk terkait komposisi dewan direksi di masa depan, kami tidak bisa mencapai kesepakatan bersama,” kata Ketua Dewan Helge Lund dalam pernyataan resminya pada Selasa.

Lund bersama beberapa anggota dewan independen menyatakan tidak akan mencalonkan diri kembali dalam rapat tersebut.

Dari Inggris, data resmi menunjukkan pinjaman sektor publik mencapai £20,2 miliar atau sekitar US$27 miliar pada September. Angka ini menjadi yang tertinggi untuk bulan September sejak 1997. Total pinjaman pemerintah di paruh pertama tahun fiskal tercatat £99,8 miliar, naik 13% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Meskipun besar, angka ini masih sejalan dengan proyeksi Office for Budget Responsibility (OBR) yang dirilis pada Maret. Kondisi tersebut menjadi pekerjaan rumah bagi Menteri Keuangan Inggris Rachel Reeves yang sedang menyiapkan Anggaran Musim Gugur untuk menekan utang publik dan pengeluaran pemerintah.

Kepala Ekonom RSM UK, Thomas Pugh, menilai angka pinjaman tersebut masih memberi sedikit ruang bagi Reeves. “Ini sedikit kabar baik bagi Reeves karena pengeluaran masih sesuai perkiraan, tapi angka ini juga menunjukkan keuangan publik Inggris sedang tertekan,” ujarnya.

Ia memperkirakan pemerintah Inggris akan menaikkan pajak sekitar £30 miliar dalam anggaran musim gugur mendatang.

Imbal hasil obligasi pemerintah Inggris atau gilt sempat turun sebelum akhirnya kembali menguat tipis dan ditutup di atas garis datar. Sementara itu, poundsterling melemah 0,2% terhadap dolar AS ke posisi sekitar US$1,338.

- Advertisement -

Artikel Terkait

Wall Street Merosot, Saham AI Kembali Tertekan dan Dow Turun Hampir 400 Poin

STOCKWATCH.ID (NEW YORK) – Bursa saham Wall Street kembali...

Bursa Eropa Melemah, Saham Diageo Anjlok 6,5% di Tengah Rilis Laporan Keuangan Perusahaan Besar

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup melemah pada...

Bursa Asia Kompak Menguat, Saham AI Jadi Pendorong Utama

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik bergerak naik pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru