STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup menguat pada perdagangan Jumat (24/10/2025) waktu setempat. Penguatan ini terjadi setelah data inflasi Amerika Serikat (AS) yang lebih rendah dari perkiraan meningkatkan optimisme pasar.
Mengutip CNBC International, indeks Stoxx Europe 600 yang berisi saham-saham utama di Eropa ditutup naik naik 0,23% ke level 575,76 pada akhir perdagangan. Kenaikan ini membalikkan pelemahan di awal sesi. Bursa utama Eropa juga bergerak positif. Indeks FTSE 100 Inggris naik 0,70% ke 9.645,62. FTSE MIB Italia naik 0,25% ke 42.486,67. DAX Jerman naik 0,13% ke 24.239,89, dan IBEX 35 Spanyol menguat 0,44% ke 15.861,50. Sementara itu, CAC 40 Prancis bergerak stabil di 8.225,63.
Kenaikan pasar Eropa terjadi setelah Bureau of Labor Statistics AS melaporkan inflasi tahunan September mencapai 3%, lebih rendah dari perkiraan 3,1%. Secara bulanan, inflasi naik 0,3%, juga di bawah ekspektasi 0,4%.
Data ini memberi harapan baru bagi pelaku pasar bahwa Federal Reserve bisa terus memangkas suku bunga tanpa tekanan inflasi yang berat. Bursa saham AS ikut menguat setelah laporan inflasi tersebut dirilis.
Selain faktor inflasi, musim laporan keuangan juga menjadi perhatian utama investor. Sejumlah perusahaan besar seperti Saab, ENI, Sanofi, Volvo Group, dan Porsche merilis kinerja kuartalan pada Jumat.
Saham Saab AB, kontraktor pertahanan asal Swedia, melonjak 6,1% setelah perusahaan menaikkan proyeksi penjualan 2025. Kenaikan permintaan dari sektor pertahanan di Eropa menjadi pendorong utama kinerja Saab.
Dari sektor perbankan, NatWest Group mencatat laba sebelum pajak sebesar £2,18 miliar atau sekitar US$2,9 miliar pada kuartal III-2025. Angka ini jauh di atas perkiraan analis sebesar £1,84 miliar. Pendapatan bunga bersih NatWest mencapai £3,3 miliar, sesuai dengan ekspektasi pasar.
Bank ini juga menaikkan proyeksi pendapatan setahun penuh menjadi £16,3 miliar dari sebelumnya sedikit di atas £16 miliar. Saham NatWest naik 0,5% setelah laporan tersebut dipublikasikan.
Sementara itu, hubungan diplomatik antara Uni Eropa dan Amerika Serikat mulai mencair setelah kedua pihak sepakat menjatuhkan paket sanksi baru terhadap Rusia. Langkah ini menjadi sinyal kerja sama strategis di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik.
