STOCKWATCH.ID (LONDON) – Pasar saham Eropa mengalami penurunan setelah tiga minggu mencatatkan kenaikan. Pada penutupan perdagangan hari Jumat (13/12/2024) waktu setempat, menjadi tanda lesunya sentimen pasar akibat data ekonomi Inggris dan Jerman yang mengecewakan.
Mengutip CNBC International, indeks Stoxx 600, yang mencakup saham di seluruh Eropa, tercatat turun 0,62% ke level 516,45. Sepanjang minggu lalu, indeks ini melemah dan mengakhiri tren positif tiga pekan sebelumnya.
Ekonomi Inggris mencatat hasil yang mengejutkan. Produk Domestik Bruto (PDB) bulanan turun 0,1%, berlawanan dengan proyeksi kenaikan 0,1% menurut survei Reuters. Penurunan ini terutama disebabkan oleh lemahnya output produksi.
Jerman juga mencatat hasil negatif. Data ekspor utama negara tersebut turun lebih buruk dari perkiraan, menambah tekanan pada pasar saham lokal.
Indeks utama Eropa turut melemah. Indeks FTSE 100 di Inggris turun 0,14% ke 8.300,33. Indeks DAX Jerman turun 0,1% ke 20.405,92. Sementara itu, indeks CAC 40 Prancis turun 0,15% ke 7.409,57.
Prancis sempat membawa harapan. Presiden Emmanuel Macron mengumumkan Francois Bayrou sebagai Perdana Menteri baru. Pengumuman ini sempat mendorong indeks CAC 40 ke zona hijau. Namun, penutupan pasar kembali melemahkan indeks tersebut.
Kebijakan bank sentral menambah sorotan. European Central Bank (ECB) menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin. Swiss National Bank lebih agresif dengan pemangkasan 50 basis poin.
Investor kini menantikan langkah dari Federal Reserve dan Bank of England pekan depan. Sentimen global juga tertekan setelah indeks utama Asia-Pasifik, termasuk Tiongkok, mencatat pelemahan sehari sebelumnya.
Jay Hatfield, CEO Infrastructure Capital Advisors, menyebut kondisi pasar saat ini penuh tantangan. “Pasar global masih tertekan. Investor perlu bersiap menghadapi ketidakpastian yang belum mereda,” ujarnya.