STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa kembali bangkit pada perdagangan Rabu (15/10/2025) waktu setempat setelah sempat tertekan di sesi sebelumnya. Kenaikan terutama dipimpin oleh saham-saham mewah yang melonjak tajam dan mendorong penguatan pasar secara keseluruhan.
Mengutip CNBC International, indeks Stoxx Europe 600 yang berisi saham-saham utama di kawasan Eropa ditutup naik hampir 0,7%. Sebagian besar sektor bergerak di zona hijau. Di antara bursa utama, indeks CAC 40 Prancis mencatat kenaikan harian terbesar sejak Mei dengan lonjakan 2%.
Investor di Paris menyoroti langkah pemerintahan baru Perdana Menteri Sebastien Lecornu yang berencana menangguhkan reformasi pensiun kontroversial hingga setelah pemilu 2027, salah satu agenda utama Presiden Emmanuel Macron.
Kebijakan itu disambut positif oleh Partai Sosialis Prancis. Partai tersebut menyatakan akan mendukung pemerintahan Lecornu dalam pemungutan suara kepercayaan yang dijadwalkan pada Kamis mendatang.
Berbeda dengan Prancis, bursa Italia justru melemah. Indeks FTSE MIB turun 0,4%, sedangkan indeks FTSE 100 Inggris merosot 0,3%. Indeks DAX Jerman sempat berfluktuasi sepanjang hari dan akhirnya ditutup turun tipis 0,1%.
Saham-saham mewah menjadi pusat perhatian. LVMH melonjak 12,2%, diikuti Christian Dior yang naik hampir 12%. Saham Kering menguat sekitar 4,8%, Moncler naik 4,7%, dan Burberry menambah 3,4%. Secara keseluruhan, indeks Stoxx Europe Luxury 10 melesat hampir 6,5%, menjadi kenaikan harian terbesar sejak Januari sekaligus kinerja intraday terbaik kedua tahun ini.
Sebaliknya, saham sektor pertahanan bergerak turun. Renk, produsen suku cadang tank asal Jerman, anjlok 8,6%. Pembuat jet tempur Saab merosot lebih dari 4,9%. Saham Hensoldt juga turun 5%, sementara Rheinmetall melemah lebih dari 5% hingga penutupan.
Tekanan juga dialami saham produsen tembaga Aurubis yang jatuh 6,5%. Penurunan terjadi setelah Salzgitter, produsen baja asal Jerman yang memiliki saham besar di perusahaan itu, menjual obligasi konversi senilai 500 juta euro atau sekitar US$582 juta. Obligasi tersebut dapat ditukar dengan sekitar 7% saham Aurubis.
Perubahan sentimen investor terjadi setelah pasar global sempat terguncang oleh kekhawatiran perang dagang baru antara Amerika Serikat dan China.
Pekan lalu, Presiden AS Donald Trump mengancam akan menaikkan tarif impor untuk “menyeimbangkan secara finansial” kebijakan ekspor baru China atas mineral tanah jarang. Trump juga menuduh China melakukan “tindakan ekonomi yang bermusuhan” karena tidak membeli kedelai dari AS. Ia bahkan mengancam akan memberlakukan “embargo minyak goreng” sebagai bentuk pembalasan.