STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup bervariasi pada akhir perdagangan Rabu (6/8/2025) waktu setempat. Saham Swiss melemah cukup dalam di tengah upaya pemerintahnya mengurangi tarif tinggi yang diberlakukan Amerika Serikat.
Mengutip CNBC International, Swiss Market Index (SMI) turun 0,87% ke level 11.755,32. Penurunan ini terjadi meski bursa saham Eropa secara umum mencatat kinerja yang relatif stabil.
Penurunan saham Swiss terjadi saat Presiden Swiss dan Menteri Ekonomi negara itu bertolak ke Washington, D.C., untuk bertemu pejabat pemerintah AS. Mereka berupaya menurunkan tarif impor sebesar 39% yang dikenakan Presiden Donald Trump terhadap produk asal Swiss.
Indeks Stoxx Europe 600 yang mencakup saham-saham utama di kawasan Eropa, ditutup nyaris tak berubah dengan pelemahan tipis 0,06% ke posisi 541,07.
Di pasar regional lainnya, mayoritas indeks justru berakhir di zona hijau. Indeks DAX Jerman naik 0,33% ke 23.924,36. Indeks CAC 40 Prancis menguat 0,18% ke 7.635,03. Sementara FTSE 100 Inggris naik 0,24% ke 9.164,31.
Performa positif juga terlihat pada indeks IBEX 35 Spanyol yang melesat 0,9% ke posisi 14.536,6. Indeks FTSE MIB Italia juga menguat 0,65% ke level 41.009,73.
Namun, beberapa indeks lainnya ditutup melemah. AEX Belanda turun 0,35% ke 883,93. BEL 20 Belgia melemah 0,17% ke 4.657,23. Indeks OMXC 25 Denmark bahkan terkoreksi paling dalam, turun 1,24% ke level 1.628,18.
Sementara itu, indeks HEX Finlandia nyaris stagnan dengan penurunan tipis 0,03%, dan OMXS30 Swedia mencatat kenaikan tipis 0,15%.
Langkah diplomatik Swiss menjadi sorotan karena bisa berdampak langsung pada perdagangan dan investor. Ketegangan dagang antara Washington dan mitra dagangnya memang terus menjadi perhatian pasar global.
“Upaya negosiasi ini penting karena tarif sebesar itu tentu memberatkan eksportir kami,” ujar seorang pejabat ekonomi Swiss, dikutip dari pernyataan resmi.
Meski belum ada hasil konkrit dari pertemuan tersebut, pasar tampaknya mulai mengantisipasi potensi perubahan kebijakan dagang yang bisa memengaruhi pergerakan saham di kawasan Eropa, khususnya Swiss.
Kondisi pasar saat ini juga dipengaruhi oleh ketidakpastian global lainnya, seperti arah suku bunga bank sentral dan kinerja ekonomi di semester kedua tahun ini. Para pelaku pasar cenderung mengambil posisi hati-hati sambil menunggu kepastian dari sisi kebijakan maupun data ekonomi terbaru.