Rabu, November 12, 2025
28.4 C
Jakarta

Debut Perdana, Harga Saham CBDK Naik 25%, Oversubscribed 344,28 Kali

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Harga saham PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) yang dicatatkan dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (13/1/2025), hingga pukul 10.04 WIB, naik Rp1.015 (25%) menjadi Rp5.075, dari harga penawaran perdana Rp4.060 per saham.

Menurut data RTI, hingga waktu tersebut, saham CBDK di harga Rp5.075 per unit. Volume perdagangan saham CBDK di Pasar Reguler BEI mencapai 156 juta unit senilai Rp792,20 miliar dengan frekeunsi perdagangan sebanyak 947 kali.

Menurut pengumuman BEI, Senin (13/1/2025), sebanyak 5,669 miliar saham CBDK bernominal Rp20 per unit itu dicatatkan di BEI pada Senin (13/1/2025). Jumlah ini terdiri dari 5,102 miliar unit saham pendiri dan sebanyak 566,894 juta saham IPO. Saham CBDK dicatatkan di Papan Utama.

CBDK adalah Perusahaan ke-6 (enam) yangmelantai di BEI tahun 2025. CBDK adalah emiten yang bergerak di bidang pengembangan real estate di kawasanTangerang bersama dengan entitas anak.

CBDK memiliki visi untuk mengembangkan kawasan terintegrasi dan menjadi pusat bisnis strategis Indonesia yang dapat memenuhi kebutuhan pasar lokal dan internasional, serta misi untuk memberikan komitmen kualitas terbaik, menerapkan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance), dan meningkatkan nilai tambah Perseroan bagi pemegang saham.

Perseroan menunjuk PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagaim underwriter. Berdasarkan data E-IPO, terdapat oversubscribed sekitar 344,28 kali, dengan sekitar 168.874 investor yang berpartisipasi dalam penawaran saham ini.

Steven Kusumo selaku Presiden Direktur CBDK, menyatakan, tujuan utama dari IPO CBDK adalah untuk menghimpun dana dari masyarakat guna mempercepat pengembangan CBD PIK2 secara umum dan secara khusus membangun Nusantara International Convention and Exhibition (NICE) yang merupakan bagian dari Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibition (MICE) untuk melengkapi ekosistem dalam CBD PIK 2.

NICE dibangun di atas luas bidang tanah mencapai ± 19 hektar dan dirancang sebagai elemen strategis yang melengkapi ekosistem CBD PIK 2 dengan bertambahnya area pusat konvensi dan pameran sekitar 120.000 m2. Proyek ini diharapkan dapat mulai beroperasi secara parsial pada September 2025, sehingga dapat turut meramaikan sektor industri pusat konvensi dan pameran nusantara.

David Agus, Direktur PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, sebagai underwriter dalam IPO CBDK, sebelumnya menjelaskan bahwa kinerja keuangan CBDK yang kuat disertai dengan potensi dari proyek-proyek yang dikerjakan CBDK di masa mendatang mendukung keputusan CBDK untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

CBDK akan terus berkembang dan memiliki peluang yang besar di masa mendatang. NICE yang sedang dibangun juga akan menjadi penunjang bagi area CBD PIK 2 yang telah dimiliki oleh CBDK.

CBDK menjadi pilihan investasi yang tepat bagi para investor yang mengutamakan pertumbuhan usaha yang berkesinambungan dengan porsi recurring income yang juga bertambah. Penggunaan dana dari IPO ini akan digunakan oleh CBDK untuk melakukan penyertaan saham terhadap PT Industri Pameran Nusantara (IPN), target anak usaha saat ini sedang membangun NICE, salah satu ruang pusat konvensi dan pameran terbesar di Indonesia yang dapat menghasilkan pendapatan berulang pertama bagi CBDK.

Selain itu, CBDK juga memiliki berbagai produk-produk unggulan yang dijual dengan inovasi tematik yang sedang dipasarkan. Konsep CBD PIK 2 dilengkapi dengan area perkantoran, yaitu Menara Syariah, SOHO The Bund, SOHO Manhattan, Manhattan Residence, dan SOHO Wallstreet.

Anak usaha CBDK juga memiliki proyek lainnya, yaitu Rukan Petak Sembilan, Rukan Milenial, Ruko Little Siam, Rumah Milenial, Permata Hijau Residence, Rukan Asia Afrika, dan Bizpark PIK 2 yang saat ini menjadi daya Tarik PIK2.

Sebelum melantai di Bursa, CBDK mencatatkan total aset sebesar Rp18,5 triliun sesuai dengan laporan keuangan per 30 September 2024. Sementara itu total liabilitas CBDK sebesar Rp10,4 trilliun dimana sebesar Rp9,6 trilliun merupakan akun escrow untuk membukukan cicilan atau pembayaran dari pelanggan, dan total ekuitas tercatat sebesar Rp8,1 trilliun sebelum dana IPO diterima.

Dengan posisi keuangan yang prima, CBDK juga mencatatkan zero net debt yang mencerminkan kesiapan Perseroan secara financial untuk mengoptimalkan peluang usaha masa mendatang. Dari sisi pendapatan, CBDK berhasil meraih Rp1,6 trilliun per 30 September 2024, menunjukkan kinerja yang solid di tengah tantangan ekonomi yang ada. Kondisi ini memperkuat posisi CBDK sebagai perusahaan yang tangguh dengan prospek pertumbuhan yang optimis ke depan. (yan)

- Advertisement -

Artikel Terkait

Serok 1,02% Saham Emiten Sawit (NSSS), Pengendali Gelontorkan Dana Rp90,81 Miliar

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Samuel Tumbuh Bersama, pemegang saham pengendali...

IHSG Berhasil Naik 0,26% ke 8.388,566 Berkat Saham-Saham Ini

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Dibuka menguat di 8.392,280, Indeks Harga Saham Gabungan...

Budi Starch (BUDI) Bagi Dividen Interim Rp7 per Saham, Catat Tanggalnya

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Budi Starch & Sweetener Tbk...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru