STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) direkomendasikan “beli“ dengan target harga Rp3.250 per unit. Terget tersebut 11,68% di atas harga penutupan saham AMRT di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (6/12), sebesar Rp2.910 per unit.
Harga saham AMRT di BEI, hingga pukul 10.36 WIB, Rabu (7/12), sebesar Rp2.930, naik 0,69%, dari harga penutupan Rp2.910 per unit, Selasa (6/12), dan telah melambung 139,51%, jika dibandingkan harga penutupan 30 Desember 2021, yaitu Rp1.215 per unit.
Pebe Peresia, analis pasar modal PT Samuel Sekuritas Indonesia, Jakarta, mengemukakan dalam laporan riset yang diumumkan baru-baru ini, pendapatan usaha AMRT diperkirakan Rp108,33 triliun pada 2023, lebih tinggi 12,82%, dari perkiraan pendapatan sebesar Rp96,02 triliun pada 2022. “Kami memperkirakan laba AMRT pada 2022 dan 2023 masing-masing sebesar Rp2,49 triliun dan Rp2,89 triliun,” katanya.
Hingga September 2022, AMRT mencatatkan kinerja positif. Itu ditandai dengan pertumbuhan penjualan dan laba bersih masing-masing mencapai 14,2% dan 58,2%. “Pencapaian ini sejalan dengan perkiraan kami, yaitu laba bersih sebesar 70,4% dari proyeksi tahun 2022,” katanya.
Pebe memperkirakan momentum pertumbuhan AMRT akan berlanjut hingga tahun 2023. Hal ini didorong antara lain oleh pembukaan gerai-gerai baru dan pertumbuhan penjualan online. “Di samping itu, kami juga meyakini AMRT akan mampu bertahan di tengah ancaman kenaikan inflasi,” katanya.
AMRT menargetkan untuk membuka 1,000 gerai baru tahun ini, mayoritas gerai baru di luar pulau Jawa. “Di antara semua brand di bawah naungan AMRT, kami memperkirakan pertumbuhan gerai terbanyak akan dicatatkan oleh Alfamart sekitar 87% dari total gerai dan Alfamidi sebesar 10% gerai,” katanya.
Menurut Pebe, AMRT tidak hanya membuka gerai secara fisik, tapi juga terus mengembangkan strategi digitalnya melalui sejumlah platform, di antaranya Alfagift dan Aksesmu dengan perkiraan kontribusi penjualan online ke total pendapatan AMRT pada tahun 2022 sekitar 6%.
Meski ada tantangan dari potensi kenaikan inflasi yang tinggi pada 2023, Pebe memperkirakan AMRT akan mampu mempertahankan pertumbuhan kinerjanya seperti yang terjadi di masa lalu. Ini didukung oleh fakta bahwa mayoritas produk yang dipasarkan AMRT adalah kebutuhan pokok.